0

[Islamologi] Sebuah Cerita dalam Layar Besar

Posted by Unknown on 08:07 in , , ,


           Ada yang pernah bertanya padaku saat kami membuat lingkaran kecil di masjid. Agenda rutin kami seminggu sekali. Seorang adik bertanya tentang kebolehan menonton bisokop. Aku sedikit heran. Pertanyaan ini pernah juga terlintas di pikiranku. Pada saat itu, aku suka sekali aktifitas menonton. Terutama film-film baru yang ditayangkan di bioskop. Kutanyakan padanya intensitas ia pergi ke Bioskop. Ahhh, ternyata adik ini suka sekali menonton bioskop.

Yahh, bioskop memang menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk melepaskan penat dan sesak kehidupan. Baik itu sendiri, bersama pasangannya ―legal dan ilegal―, ataupun ramai-ramai bersama sanak dan saudaranya. Tidak kita pungkiri bahwa semua aktifitas bisa terjadi di bioskop. Tidak saja hanya terpaku pada tontonan. Well, kita semua cukup tahu banyak pasangan yang akhirnya melakukan aktifitas romantisme aji mumpung karena moment remang-remang dalam bioskop.

Memang akhirnya banyak muslim yang tidak mengerti akan aturan yang telah Allah berikan bagi pria dan wanita. Memang apa? Ahh, kau tahu, hukum asal pria dan wanita itu terpisah. Mereka seharusnya berjalan sendiri-sendiri. Karena kutub mereka memang berbeda. Utara dan selatan. Selama waktu dan tempatnya belum tepat, maka ia wanita dan pria harus dibiarkan terpisah. 

Tak ada seharusnya dalam kamus pria dan wanita kata ikhtilath (bercampur-baur) terlebih khalwat (berdua-duaan). Tenang, selalu ada keluasan hukum syara pada aturan Islam. Bukankah yang haram bisa jadi mubah? Terlepas memang ada pengkhususan kondisi disana. Begitu juga dalam aturan pria dan wanita. Dalam ruang publik kita dapat seiring sejalan dalam lima hal. Pendidikan, pernikahan, tolong-menolong, jual-beli dan dalam aspek hukum.

Memang Islam sangat membolehkan aktifitas menonton, tak ada larangan untuk itu. Dan bioskop pun sama halnya dengan kendaraan umum, ada aktifitas jual-beli disana. Yang dipermasalahkan di sini adalah aktifitas lain yang terjadi di Bioskop. Terlebih kebanyakan film yang diputar adalah film bertema cinta dan horor yang tidak selalu horor.

Akan berbeda ceritanya ketika kita dapat menjamin keamanan dalam bioskop. Pria dan wanita duduk secara terpisah. Tak ada aktifitas lain. Hanya terpaku pada layar. Yang pergi ke bioskop pun harus bersama mahramnya. Dan, tak ada bioskop yang buka hingga larut malam.

See? Seorang muslim haruslah sangat berhati-hati pada apa yang dikerjakannya. Ia akan meneliti hingga detail apakah Allah SWT ridho. Sampai seperti itu. well, ini adalah kondisi idealisnya. Realitas sekarang? Kita punya jawaban masing-masing.

            Masih bingung? Cek aja ayat dan hadits lengkapnya disini dan disini.

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.