0

[Percikan] Memaknai Kehidupan

Posted by Unknown on 09:19 in , , , ,



Banyak yang beranggapan hidup sebagai ajang pembuktian akan eksistensi diri. Bahwasanya aku, seorang yang bukan apa-apa, suatu saat nanti (pasti) akan menjadi “seseorang” yang besar. Seperti motivasi bukan? Motivasi kehidupan yang sungguh hanya tampak sebagai balas dendam akan ketidakadilan yang terjadi di sekelilingnya.

Lantas ketika sampai satu titik dimana ia berhasil dengan “pembuktiaan”nya dan ia mendapat pujian dari lingkungannya. Apakah hidup ini akan berhenti?

Banyak pula yang beranggapan bahwa hidup hanya sekali. Terlalu berat jika memikirkan segalanya. Let it flow. Biarkan seperti air yang mengalir. Ngomong-ngomong tentang air yang mengalir, apakah ia akan selalu bermuara pada lautan? Bagaimana jika muara hidup kita bukanlah lautan, tapi tempat kotor layaknya comberan?

Sampai pada titik ini, apakah kehidupan kita akan berhenti?

Pernah mendengar quote ini? “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Do you think it make sense? Aku tak habis pikir dengan manusia yang berpandangan seperti ini. Apakah mereka pikir hidup selalu akan berjalan lancar? But in reality, life is never flat, right? 

Banyak makna kehidupan yang tertoreh dalam jiwa-jiwa setiap insan. Dari sana, banyak interpretasi akan kehidupan yang tentunya berbeda pula. Banyak sekali, manusia yang pada akhirnya terlelap oleh gemerlap dunia. Lupa akan kehidupan yang sementara. Asyik mengumpulkan pundi-pundi harta, tapi lupa mengumpulkan pundi-pundi pahala. Untuk kesenangan dunia, halal-haram tak jadi panduan, hingga akhirnya kebablasan. Manusia, manusia, ghorizah baqomu mengalahkan ghorizah tadayun.

Interpretasi manusia pasti berbeda. Salah benar, menjadi relativ. Yang mutlak? Entahlah. Lupa bahwa kita memiliki buku panduan penggunaan kehidupan. Al-Quran dan sunnah.

Maka penting memaknai kehidupan. Karena hidup ini sementara, hanya seperti pengembara. Ia akan kembali pada kampung halamannya. Maka disarankan memilih jalan pulang yang tepat. Agar tak terjerat dalam lembah kesesatan. Hingga tak tahu arah. Tentukan sekarang arah hidupmu. Mau dibawa kemana, pun tergantung pilihanmu. :)

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.