0
[Percikan] Keliru Part 2
Posted by Unknown
on
09:09
in
keliru,
khilafah islamiyah,
kisah inspiratif,
kontradiktif,
pemerintah,
percikan
Masih ingat dengan cerita pendek “Keliru”? Kali ini aku akan memcoba
mengalurkan makna dari cerita yang amat sederhana ini. sederhana bukan berarti
kosong makna bukan? Lewat kesederhanaannya tersirat makna yang sangat dalam.
insyaAllah. Tapi tentunya, kita samakan dulu persepsinya. Tak ada persepsi
kapitalisme apalagi sosialisme. Persepsi yang kita pakai adalah islam.
Kita tahu, bahwa sang anak dalam cerpen tersebut keliru. Ia tak bisa
membedakan antara buah dan akar. Konyol. Tapi nyatanya “orang dewasa” seperti
kita pun sering melakukan kekeliruan yang bahkan lebih konyol dari anak dalam
cerita.
“Orang dewasa” memang tidak mungkin salah dalam membedakan benda. Tapi
terkadang kita keliru dalam memandang permasalahan yang menimpa. Hingga
berdampak pada pemecahan yang juga keliru.
Misalkan saja, ada bendungan di sebuah tempat yang akan hancur karena
volume debit air yang mencapai batas maksimal. Ini adalah permasalahan besar
yang menimpa masyarakat sekitar bendungan. Tapi “orang dewasanya” keliru
memandang permasalahan ini. Mereka mengkerdilkan bahaya yang akan menimpa.
“Aah, hanya tinggal menutup pintu saja. Done.”
Itulah yang ada dibenak seluruh “orang dewasa”nya.
Maka saat bendungan itu mencapai usianya. Saat Air tumpah bak air terjun,
menimpa rumah-rumah. Masyarakat tetap tenang karena telah menutup rapat-rapat
pintunya. Mereka pun berakhir dengan konyol.
Pragmatis? Benar, mereka hanya melihat yang ada di depan matanya. Tapi tak
memandang jauh menembus tembok. Mereka pun tak dapat terbang melihat apa yang
sebenarnya terjadi.
Sama halnya dengan kasus-kasus yang menimpa Indonesia. Dari mulai
permasalahan politik, ekonomi, sosial, pendidikan dll. Permasalahan yang selalu
saja menimpa Indonesia dari tahun ke tahun. Mungkin saja kita keliru, seperti
anak kecil yang keliru mengira akar ternyata hanya buah. Seperti “orang dewasa”
―yang pragmatis― yang keliru mengira cukup menutup pintu tanpa memperbaiki
bendungan.
Post a Comment