4
Dua malam
lalu, saat saya akan terlelap tidur. Tiba-tiba
Lucifer, nama handphone saya, berbunyi. Sebuah pesan singkat masuk. Isinya
menyuruh saya untuk mencek twitter, media
social yang hanya saya gunakan untuk melihat berita atau melirik isi otak
para politisi, negarawan, atau alim ulama. Maka jika nama saya di mention, saya terlampau jarang menanggapi. Saya
tidak peduli jika ada yang bilang saya norak atau kampungan karena tidak bergaul
di twitter.
Maka bijak bagi Teh Frida, si pengirim SMS, untuk memberitahu saya
sebelumnya via SMS. Jika tidak, saya benar-benar tidak akan melihatnya Teh :)
dan voila! Ternyata Teh Frida dengan baik hati mengestafetkan sebuah penghargaan
kepada saya. How sweet Teh! So romantic! Hehe :) dan saya dengan
senang hati, of course, menerima
penghargaan “The Liebster Award”.
“The Liebster Award” adalah penghargaan yang diberikan oleh seorang
blogger ke blogger lain. Dari blog satu ke blog lainnya. Artinya “The Liebster
Award” akan terus merantai keseluruh penjuru dunia. Tanpa ada putus-sambung. Menyapa
satu blog ke blog lain dan membuat para blogger dekat satu dengan lainnya.
Begitu denger nama penghargaannya, ini Denglisch (percampuran antara
bahasa Jerman dan Inggris) banget deh. Liebster berasal dari adjective lieb
yang berarti cinta. Pernah makan dong bonbon
Alpenliebe, yup liebe di sini juga berarti cinta. Cinta pegunungan Alpen. FYI,
biasanya tambahan st menyatakan
perbandingan superlativ dan akhiran –er dalam bahasa Jerman bermakna orang. Jadi
kurang lebih award ini bermakna orang yang paling tercinta. Itulah kenapa logo
award ini ada gambar hatinya dan berwarna pink.
Saya menerima award ini tidak gratis. Ada beberapa point yang harus saya
lakukan agar mantap, diantaranya:
1.
Membuat postingan
bertemakan “the liebster award” di blog kamu
2.
Mengucapkan
kata terimakasih kepada blogger yang udah ngasih kamu award ini
3.
Menjawab 11
pertanyaan yang diajukan oleh blogger yang ngasih kamu award ini
4.
Menceritakan
11 fakta tentang diri kamu
5.
Memilih
5-11 blog untuk kamu estafetkan award ini dan memberikan 11 pertanyaan.
Ich Danke dir Teh Frida :)
Jazakillah Teh Frida untuk awardnya.
Gara-gara award ini saya akhirnya membuat postingan blog di tengah-tengah
pengerjaan skripsi. How refreshing! Menulis (selain skripsi) memang
menyenangkan. Hehe. Dan maaf, padahal saya janji kemaren nulisnya. But its
okay, right? Selama saya membuatnya? Saya pengen kopdar lagi sama teteh untuk sharing tentang segala hal. Apapun bisa
jadi obrolan deh kalo sama Teteh :)
Dan ini adalah jawaban saya dari 11
Pertanyaan Teh Frida, yang bahkan pertanyaan saat UAS saja lebih sedikit…
1.
Sebagai
seorang blogger, apa sih hambatan paling besar yang kamu rasakan untuk menulis?
Awalnya hambatan terbesar
dalam membuat postingan adalah karena rasa malas atau mood. Tapi sekarang, saya tidak memiliki waktu banyak untuk membuat
postingan karena deadline penulisan
skripsi. Dan di sini skala prioritas bermain, saya terpaksa menunda keinginan
membuat postingan di blog dan fokus terhadap skripsi. Sama-sama menulis to?
Hanya saja, kegiatan menulis di media social tidak serta merta saya hentikan,
saat ini saya sedang keranjingan mengisi tumblr yang baru saja saya buat. Di
sana saya biasanya menulis 2 hingga 3 kalimat untuk mengurangi kerinduan
terhadap menulis.
2.
Kamu punya
target khusus untuk blogmu?
Nope. Saya
menulis untuk diri saya sendiri. Saya menulis apa yang saya baca, apa yang saya
suka, apa yang saya kerjakan, apa yang saya rasakan, atau apa yang saya tonton
dan dengarkan. Seperti saya kecil yang menyukai menulis diary dan berganti di tempat yang berbeda. Dan menulis terbukti
ampuh dapat menghilangkan kepenatan yang saya derita. Jika orang lain membaca
catatan harian saya dan pada akhirnya berguna bagi mereka, itu hanya dampak.
Dampak yang baik.
3.
Menurutmu yang
paling enggak banget dari seorang blogger
itu apa?
Blogger
yang blognya ngga ada postingannya. Lalu apa yang harus saya baca? Hehe. Atau blogger yang baguuuuusss banget gaya
penulisannya sehingga Si blogger mampu mempersuasikan pembaca. Eeeehhh, tapi
postingannya nggak shohih. Sayang
banget T__T
4.
Siapa
penulis favoritmu dan kenapa?
Saya baru baca salah satu
karyanya sih. Demi tugas penerjemahan pula. Tapi saya mengalami apa yang
disebut jatuh cinta pada pandangan pertama. Saya dibuat masuk terhadap dunia
cerita Sang Penulis. Dan sebagian besar karya-karyanya bernafaskan Islami. Beliau adalah Emha Ainun Najib atau dikenal dengan
panggilan Cak Nun.
5.
Apa genre
Fiksi yang paling kamu sukai dan kenapa?
Detektif dan Romance yang
harus diselingi humor. Memang kedua genre tersebut
seakan berada di kutub yang berbeda. Yang satu ngegunain otak banget. Yang satu
ngegunain perasaan banget. Saya suka keduanya, tanpa saya tahu alasannya. Suka
kan terkadang ngga butuh alasan. Right?
6.
Tentang
Indonesia nih, menurutmu apa sih masalah yang paling krusial di negara Ini?
Simple, karena tidak adanya Allah
pada setiap perbuatan dan pemikiran kaum muslim Indonesia. Tak ada dalam
prinsip mereka “Allah dulu, Allah lagi, Allah terus”. Dan inilah yang terjadi. Kerusakan yang semakin menjadi-jadi.
7.
Apa yang
akan kamu lakukan untuk memperbaikinya?
Berubah dan merubah, mbok kalo diem wae, ya mati to? Rasulullah contohkan dengan metode dakwah. Maka inilah
yang tengah saya lakukan. Tidak sendiri, tapi ikut dalam sebuah jama’ah dakwah.
Hizbut Tahrir.
8.
Apa Harapan
kamu untuk pendidikan di Indonesia?
Semoga pendidikan Indonesia ke
depannya GRATIS dan dengan inventaris yang maksimal, tidak tebang pilih antara
si kaya dan si miskin atau si pintar dan si malas. Pendidikan yang goal settingnya bukan lagi soal “Berapa
(uang) yang saya dapat dengan saya sekolah setinggi ini?” tapi “Berapa
(manfaat) yang orang lain dapat dengan saya sekolah setinggi ini?”. Artinya, tidak me
oriented tapi people oriented.
Pendidikan yang mampu membentuk pola pikir dan pola sikap Islami bagi kaum
muslim. Sehingga tidak ada ceritanya, seseorang harus memilih untuk menimba
ilmu agama atau ilmu duniawi.
9.
Makanan
favoritmu apa aja?
Ngga ada yang spesial. Saya
suka apapun masakan buatan Ibu. Ehhmmm yummi!
10.
Keterampilan
apa yang ingin kamu kuasai?
Masak makanan yang enak.
Menjahit. Berkuda. Memanah. Belajar multimedia. Belajar photoshop, coreldraw,
sama aftereffect. Belajar lagi piano.
Belajar fotografi.
Dan sayangnya, kebanyakan apa
yang ingin saya kuasai membutuhkan uang banyak untuk mencapainya.
11.
Bahasa (asing)
apa yang ingin kamu kuasai?
Pertama,
bahasa Arab, karena Allah mewajibkan hambanya untuk mempelajarinya. Alasan yang
lebih dari cukup untuk seorang muslim mempelajarinya.
Kedua,
bahasa Prancis. Saya sangat penasaran dengan bahasa ini. Dua semester saya
ambil mata kuliah ini ditambah pemantapan dua semester setelahnya, tidak
membuat saya mengerti dan mengingat banyak. Pardon Madam!
Ketiga, bahasa
isyarat. Saya ingin merasakan, secara tidak langsung, bagaimana berada dalam
posisi dengan kelebihan tidak dapat berbicara.
Keempat, bahasa
nonverbal. Saya butuh kemampuan untuk membaca “gerak-gerik non bahasa” untuk
mengetahui kebenaran seseorang. Mulut bisa saja berbohong, tapi tidak
“gerak-gerik” tubuhnya.
Huufft, selesai juga dong jawab
pertanyaannya. Dan sekarang saya harus menambahkan dengan 11 fakta random tentang saya. Here we go!
1. Saya asli
keturunan jawa tengah dan bukan darah campuran. Hanya saja saya lahir dan
tinggal hingga SMA di Banten yang terkenal dengan bahasa jawa serang yang kasar
dan bahasa sunda yang juga kasar. Dan sekarang, saya menetap di Bandung. Dengan
latar belakang Jawa Tengah, Banten, dan Bandung, tidak lantas membuat saya
fasih berbahasa daerah. Jika sudah begini, saya benar-benar cinta Bahasa
Indonesia.
2. Saya masih
dalam proses belajar menjadi muslimah seutuhnya. Setelah kehidupan saya berubah
1800 dengan menggunakan jilbab saat awal kuliah dan mengkaji Islam
akhir 2010, hidup saya menjadi lebih terarah.
3.
Saya
mahasiswa semester 8 fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Jerman. Semester
lima lalu, saya memutuskan untuk menjuruskan mata kuliah saya pada bidang
linguistik yang beranggotakan anak-anak yang linglung. Makanya grup line kami
namakan dengan linglungistik yang akhir-akhir ini berubah nama menjadi linglung
pisan. But I love that craziness.
4. Saya sedang
dalam proses pembuatan skripsi dengan data sebuah film.
5. Saya bukan
perempuan yang suka milih-milih makanan. Saya suka makan apa saja terkecuali
santan yang akan membuat perut saya sakit all
day. Bukan karena ngga suka. Masakan padang is big no no buat saya! Padahal katanya, katanya rendang adalah
makanan terenak sedunia ya? Saya juga ngga suka durian, buah satu ini bisa buat
saya mual, pusing, hingga muntah-muntah. Dan
orang-orang terdekat saya mengetahui dengan baik pantangan saya dalam makanan.
6.
Saya sedang
belajar menyukai memasak atau lebih tepatnya menyukai bereksperimen dengan
masakan. Oleh karena itu fasilitas kompor pondokan dan pasar tradisional yang
dekat, saya maksimalkan untuk membuat makanan sendiri.
7. Akhir-akhir
ini saya suka sekali dengan blogwalking atau harus saya sebut tumblrwalking. Gegara
ini, saya sampai-sampai membuat tumblr baru. Tumblr yang saya kunjungi pun
bermacam-macam. Ada meme tumblr, food
tumblr, fashion tumblr, nail tumblr, beauty tumblr, room tumblr, creative
tumblr, und so weiter.
8. Saya
memakai nama fenorevanisya untuk setiap nama media social kecuali facebook. Semacam
identitas. Pernah ada yang bertanya apa makna dibalik nama “fenorevanisya” dan
saya hanya tersenyum dan mengatakan “a
secret makes a woman woman”. Haha, biar saya punya rahasia.
9.
Saya baru
bisa mengendarai motor saat semester tiga. Motor matic, yang gigi ngga lancar. Itupun track yang saya lalui hanya jalanan di dalam UNPAD. Tidak pernah
terjun ke jalanan besar. Tapi beberapa
hari lalu saya memberanikan diri untuk turun gunung. Pada saat itu, jalanan
besar sedang macet, bak sekali mendayung dua tiga pulau terpenuhi, selain saya
belajar mengendarai motor di jalanan besar, juga merasakan sensasi mengendarai
motor di trotoar. Peace.
10.
Selama saya
kuliah, ada yang tidak pernah berubah dalam keseharian saya. Sms minimal tiga
kali sehari dari Ibu untuk sekedar menanyakan „mbak udah berangkat?“ atau „mbak
udah pulang“ atau „mbak puasa ngga hari ini?“ atau „mbah udah makan?“ atau „mbak
masak apa?“ atau „mbak agenda hari ini apa?“.
11.
Jika kelak
saya memiliki anak, saya ingin memiliki anak kembar karena saya suka sekali
anak kecil dan ingin menantang batas kesabaran saya. Keinginan saya terilhami
dari sepupu saya yang memiliki anak kembar laki-laki dan perempuan dengan usia
dua tahun. Yang saya salut dari Mbak saya yang satu ini adalah kesabarannya
dalam mengurus si kembar. Ngga pernah marah coba. Padahal si kembar kalo yang
satu rewel dua-duanya rewel.
Untuk point terakhir masih saya endapkan dalam otak siapa dan pertanyaan
apa yang ingin saya ketahui. Dan postingan saya kali ini berakhir di sini. The
end.
4 Comments
19 June 2014 at 06:43
![](http://www.blogger.com/img/icon_delete13.gif)
![Reply To This Comment](http://3.bp.blogspot.com/_3TLQUQnfZ8A/TBsk-ANVrPI/AAAAAAAAAHs/0NIewfyVreQ/s400/replygray+2.png)
Wi, mantep. Walau teteh udah kenal dirimu karena kita sefakultas tapi banyak poin yang baru teteh tahu loh. Kalau dipikir2 kita jarang (atau malah gak pernah?) ngomong topik yg personal. Untukng ada liebster award :)
Alhamdulillah tulisan yang bagus, setidaknya ada beberapa point yang ayah baru tahu juga, seperti kata Teh Frida, dan mohon ijin blog ini saya pake buat contoh bagi anak2 yang sedang belajar blog di kampus (tapi tidak ada royalti nya he he he)
Untuk jawaban no.10, keberhasilannya banyak faktor, biaya hanya salah satunya.
Bercita2lah yang tinggi, ayah dan ibu mendo'akan keberhasilannya. Allah bersama kita
@Frida Nurulia iya teh, mungkin karena sibuk dengan persoalan umat yang tidak kunjung selesai? -__-?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)