0

[Apa Kabar Indonesia] Negeri Para Pemalsu

Posted by Unknown on 02:53 in , , ,
tribunnews.com
Beberapa waktu belakangan, negeri ini digemparkan dengan kemunculan beberapa hal yang mengandung kepalsuan. Tersebut beras palsu, yang ditengarai terkandung bahan plastik di dalamnya. Ijazah palsu pun marak. Belum lagi fenomena kosmetik palsu, lensa kontak palsu, lada palsu, susu palsu, pupuk palsu, dan uang palsu. Pun tidak terlewatkan janji-janji palsu dari para politisi dan para pemimpin negeri ini.

Faktanya, fenomena ini adalah kejadian yang selalu berulang dengan cara yang semakin kreatif dan semakin membuat warga cemas. Jika ditilik dari motifnya, paling tidak terdapat dua motif yang pada awalnya berhukum mubah jika diwujudkan dengan cara yang benar sesuai aturan Islam. Pertama, motif ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat dan besar. Kedua motif politik demi meraih jabatan dan kekuasaan. Namun kemunculan beberapa hal yang mengandung kepalsuan kekinian menandakan bahwa motif ekonomi maupun motif politik diwujudkan dengan menghalalkan segala cara, walaupun sampai merugikan masyarakat kebanyakan.

Semua itu terjadi karena berpangkal pada pemikiran sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Meletakkan pahala dan dosa seakan terpisah dari apa yang manusia perbuat dalam urusan kehidupannya. Sekularisme jualah yang menjadi biang kemunculan mental-mental para pemalsu. Kita harus menyadari bahwa sistem ini memiliki kecacatan bahkan sejak lahirnya. Pemalsu janji politik yang terus berulang adalah salah satu contohnya. Sistem demokrasi sekularisme mendorong para calon pemimpin negeri berlomba-lomba dengan segala cara demi memikat rakyat agar memilih mereka. Para pemalsu ini pun menebar benih-benih janji yang tidak dapat dipertanggungjawabkan perwujudannya. Di sisi lain, para pemalsu barang-barang masih leluasa akibat penanganan oleh aparat yang terkesan lambat dan tidak tuntas.

Negeri ini sudah terlampau banyak bencana akibat ulah tangan manusianya. Terutama akibat kesombongan atas pemakaian hukum demokrasi sekularisme dibandingkan aturan mulia Sang Pencipta dan Pengatur. Sungguh, selama sistem demokrasi terus menerus dipertahankan maka para pemalsu ini akan terus menerus menjamur. Para pemalsu pun seakan menjadi sebuah konsekuensi sebab-akibat dan ciri dari pelaksanaan sistem ini. Dan sungguh, satu-satunya solusi baik jangka pendek dan jangka panjang adalah kembali kepada fitrah kemusliman manusia, yaitu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa, termasuk ke dalamnya taqwa dalam menggenapi syariah Allah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah.



0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.