0
[Review] One Day One Post (ODOP) for 99 Days
Fakta bahwa sudah lama saya tidak menulis dan
membuat postingan menjadi alasan baik bagi saya untuk mengawali tahun 2016 ini
dengan kembali menulis. Kembali membuat postingan karena postingan terakhir
saya sudah sangat lama. Bulan Juni, itupun hanya sebuah quote.
Menulis memang harus menjadi habits jika tidak ingin mengulang lagi
dari awal. Bayangkan saja, untuk membuat satu postingan ini, saya membutuhkan
waktu relatif lama. Tangan pun sering berhenti memainkan tuts-tuts keyboard laptop sebab ide tak kunjung
terang.
Oleh karena itu, demi kembali menghidupkan habits yang teronggok di laci terdalam
pemikiran saya, saya mencoba untuk memaksa diri demi menulis. Saya akan mencoba
challenge “One Day One Post” for 99 Days. Challenge
ini bukan merupakan pesan berantai yang dikirimkan kepada saya dan harus
saya lanjutkan kepada orang lain. Saya mengetahui challenge ini saat mengunjungi facebook Mbak Nurisma Fira yang juga
tengah membuat challenge yang sama diblog beliau.
Challenge ini cukup “mudah” diikuti. Kalian
hanya tinggal membuat satu postingan apapun temanya setiap hari, dari Senin -
Jum’at, hingga hari ke 99. Sabtu dan Minggu libur membuat postingan dan bisa
dipergunakan untuk mereview tulisan dan membaca buku sebagai bahan.
Saya mencoba nyeleneh dari peraturan tersebut
dan tetap akan memposting pada Sabtu – Minggu. InsyaAllah postingan pertama akan saya buat esok (19 Januari 2016).
Dan jika dijumlah-jambleh,
maka challenge ini akan berakhir tanggal
02 Mei 2016. InsyaAllah tidak hanya postingan tulisan tapi lengkap
dengan hasil design amatir yang akan saya post di instagram (@fenorevanisya). Kira-kira, sanggupkah saya menyelesaikan challenge ini?
Jika kalian juga ingin ikut serta dalam challenge ini agar menulis dapat menjadi
habits, maka saya sarankan untuk mengkonsep dengan rapi hingga tataran tekhnis.
Dimulai dari bahan tulisan yang umumnya ditopang dari buku yang kalian baca
atau dari pengalaman pribadi. Untuk bahan bacaan, mari membuat list
buku yang harus dibaca ataupun artikel keislaman. Semakin banyak membaca semakin banyak pula apa
yang bisa ditulis.
Untuk pengalaman pribadi, pastikan ada pesan
moral dan feeling agar pembaca mampu
meresapi tulisan kita dan ikut merasakan apa yang kita rasa. Entah kita
bahagia, kecewa, sedih, senang, bahkan marah.
Selain itu saya sarankan untuk membuat mabni waktu untuk menulis. Jam berapa?
Selepas apa? Dan berapa lama? Misalnya, saya akan mencoba membuat tulisan
selepas subuh selama 45 menit dan membuat design amatir selepas isya, juga
selama 45 menit.
Di atas saya sudah sebutkan bahwa challenge ini bukanlah pesan berantai.
Tapi seru ngga sih? Jika kita melalui challenge
ini ramai-ramai. InsyaAllah akan
bertebaran kebaikan dan kebermanfaatan. Yuuk dicoba ramai-ramai agar energinya
jadi tertular dan kita pun bersemangat.
Post a Comment