0

[Ala Rosul] Rasulullah’s Effect

sumber: lampuislam.blogspot.com
Konsekuensi berada dalam jalan dakwah sejatinya hanya dua. Entah itu diterima atau ditolak hingga dihujat. Maka tegar dalam dakwah adalah keutamaan, begitupun dengan utamanya usaha, do’a, dan tawakal dalam dakwah. Sungguh, dakwah laksana seni yang membutuhkan kekreatifan. Penolakan tak lantas membuat diri kita gagal dan berhenti. Sebaliknya, penolakan akan membuat kita lebih kreatif dalam mencari uslub dakwah. Membuat dakwah kita lebih memiliki efek. Ya. Seperti efek dakwah atas Rasulullah kepada kaum Anshor Madinah.

Ini adalah kisah ketika Allah hendak memenangkan agama-Nya dan memenuhi janji-Nya kepada Rasulullah saw. Pertolongan Allah pada musim haji tahun itu sungguh amat dekat bagi Rasul-Nya yang tak pernah terbetik sedikitpun keraguan. Pada musim haji tahun itu, dimana seperti musih haji yang lalu, merupakan kesempatan bagi Rasul untuk menyampaikan risalah Islam dengan mendatangi kabilah-kabilah yang datang. Rasul menemui mereka, mengajak untuk berdialog, menanyakan keadaan mereka, sebelum akhirnya mengajak mereka kepada agama Allah. Salah satu kabilah yang Rasul datangi adalah beberapa orang Khajraj. Maka atas pertolongan Allah melalui lisan Rasulullah, beberapa orang Khajraj pun membenarkan beliau dan menerima Islam yang Rasul tawarkan. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami meninggalkan sebuah kaum dan tidak ada kaum yang terlibat permusuhan dan kejahatan sedahsyat mereka. Mudah-mudahan Allah mendamaikan mereka denganmu. Kita akan mendatangi mereka, kemudian mengajak mereka kepada perintahmu dan kami tawarkan kepada mereka agama ini yang kami dapatkan darimu. Jika Allah menyatukan mereka dalam agama ini, maka tidak ada orang yang lebih agung darimu.“

Perkataan ini merupakan percakapan terakhir mereka sebelum mereka pamit kembali kepada kaumnya untuk menceritakan keislaman mereka. Subhanallah. Sejak saat itu, tidak satu rumah pun di perkampungan Aus dan Khajraj kecuali di dalamnya disebut-sebut nama Muhammad saw.

Layaknya Rasulullah yang memberi efek mendalam atas dakwah beliau hingga mampu mendamaikan peperangan suku aus dan khajraj, pengemban dakwah kekinian, pun paling tidak mampu memberikan efek positif. Mampu memberikan kesan positif. Bagaimana tidak? Melalui lisannya, in sya Allah ia mampu mempengaruhi manusia dalam kebaikan. Melalui tindak-tanduknya, in sya Allah ia mampu untuk tinggalkan jejak kebaikan. Sehingga apa yang ada padanya, in sya Allah, adalah kebaikan. Maka ketika kebaikan dakwah telah mendominasi dalam jiwa raga, in sya Allah, efek kebaikan akan terasa oleh objek dakwah. Dan inilah yang banyak orang menyebutnya dengan aktivitas berruh.



0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.