0
[Ala Rosul] Rasulullah’s Effect
Posted by Unknown
on
19:36
in
ala rosul,
dakwah,
do'aku,
pengemban dakwah,
rasulullah,
strategi bertahan,
tawakal,
tegar dalam dakwah,
usaha
sumber: lampuislam.blogspot.com |
Konsekuensi
berada dalam jalan dakwah sejatinya hanya dua. Entah itu diterima atau ditolak
hingga dihujat. Maka tegar dalam dakwah adalah keutamaan, begitupun dengan utamanya
usaha, do’a, dan tawakal dalam dakwah. Sungguh, dakwah laksana seni yang
membutuhkan kekreatifan. Penolakan tak lantas membuat diri kita gagal dan
berhenti. Sebaliknya, penolakan akan membuat kita lebih kreatif dalam mencari
uslub dakwah. Membuat dakwah kita lebih memiliki efek. Ya. Seperti efek dakwah
atas Rasulullah kepada kaum Anshor Madinah.
Ini adalah
kisah ketika Allah hendak memenangkan agama-Nya dan memenuhi janji-Nya kepada
Rasulullah saw. Pertolongan Allah pada musim haji tahun itu sungguh amat dekat
bagi Rasul-Nya yang tak pernah terbetik sedikitpun keraguan. Pada musim haji
tahun itu, dimana seperti musih haji yang lalu, merupakan kesempatan bagi Rasul
untuk menyampaikan risalah Islam dengan mendatangi kabilah-kabilah yang datang.
Rasul menemui mereka, mengajak untuk berdialog, menanyakan keadaan mereka,
sebelum akhirnya mengajak mereka kepada agama Allah. Salah satu kabilah yang
Rasul datangi adalah beberapa orang Khajraj. Maka atas pertolongan Allah
melalui lisan Rasulullah, beberapa orang Khajraj pun membenarkan beliau dan
menerima Islam yang Rasul tawarkan. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami meninggalkan sebuah kaum dan tidak ada kaum yang
terlibat permusuhan dan kejahatan sedahsyat mereka. Mudah-mudahan Allah
mendamaikan mereka denganmu. Kita akan mendatangi mereka, kemudian mengajak
mereka kepada perintahmu dan kami tawarkan kepada mereka agama ini yang kami
dapatkan darimu. Jika Allah menyatukan mereka dalam agama ini, maka tidak ada
orang yang lebih agung darimu.“
Perkataan
ini merupakan percakapan terakhir mereka sebelum mereka pamit kembali kepada
kaumnya untuk menceritakan keislaman mereka. Subhanallah. Sejak saat itu, tidak satu rumah pun di perkampungan
Aus dan Khajraj kecuali di dalamnya disebut-sebut nama Muhammad saw.
Layaknya
Rasulullah yang memberi efek mendalam atas dakwah beliau hingga mampu
mendamaikan peperangan suku aus dan khajraj, pengemban dakwah kekinian, pun
paling tidak mampu memberikan efek positif. Mampu memberikan kesan positif. Bagaimana
tidak? Melalui lisannya, in sya Allah ia
mampu mempengaruhi manusia dalam kebaikan. Melalui tindak-tanduknya, in sya
Allah ia mampu untuk tinggalkan jejak kebaikan. Sehingga apa yang ada padanya, in sya Allah, adalah kebaikan. Maka ketika
kebaikan dakwah telah mendominasi dalam jiwa raga, in sya Allah, efek kebaikan akan terasa oleh objek dakwah. Dan inilah
yang banyak orang menyebutnya dengan aktivitas berruh.
Post a Comment