0

[Apa Kabar Indonesia] Perempuan dan Jeratan Perbudakan Feminisme

Posted by Unknown on 17:48 in , , ,

Diciptakan alam pria dan wanita
Dua makhluk jaya asuhan dewata 
Ditakdirkan bahwa pria berkuasa

Adapun wanita lemah lembut manja
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun adakala pria tak berdaya
Tekuk lutut disudut kerling wanita


            Pernah mendengar lirik diatas? Jujur saja yang sering kudengar adalah bagian lirik “Wanita dijajah pria sejak dulu” kemudian terulang kembali secara paksa “sejak dulu wanita dijajah pria”. Mau tidak mau, lirik ini melekat dipikiran sampai saat ini. bahkan bagi sebagian orang ini menjadi sebuah pembenaran. Bahwa memang sampai saat ini wanita tidak akan pernah setara dengan pria.

            Indonesia, dengan keanekaragaman budayanya pun seperti tak mampu mengangkat derajat perempuan. Ini terlihat dari dominansi budaya patriarki. Dan kenyataan ini semakin menindas hati kaum perempuan. 

Tidak salah jika akhirnya kaum perempuan pun ingin perubahan. Perubahan yang mengubah nasib mereka. Perubahan yang bisa menyetarakan mereka dengan kaum laki-laki. Terutama dengan suami mereka yang dirasa menguasai semua kehidupan. Sedang perempuan hanya bisa mengangguk terpaksa atau hanya diam. Bila tidak mereka akan mengalami kekerasan. Dan inilah sebagian fakta yang ada.

Perubahan itu memang terjadi. Kaum perempuan barat pun bersatu padu memprakarsai gerakan feminisme. Gerakan kesetaraan di segala lini-lini kehidupan. Terutama di bidang politik.

 Mereka pun berhasil, setidaknya, di satu sisi mengemban ide feminisme ini. Kaum perempuan dinyatakan merdeka. Mereka tak lagi terkurung dalam sangkar emas. Mereka bisa terbang bebas. Ya, kini perempuan bebas mencari penghasilan. Mereka pun dipersilahkan menduduki posisi dalam pemerintahan. di beberapa negara termasuk di Indonesia, wanita dipercaya menjadi orang nomor satu. Menjadi kepala negara.

Kukatakan, mereka pun berhasil, setidaknya, di satu sisi mengemban ide feminisme ini. Karena di sisi lain permasalahan wanita tidak pernah habis. Malah semakin menjamur. Masalah perempuan seperti membelah semakin cepat.

Di Indonesia, kebanyakan wanita yang akhirnya bekerja adalah wanita dengan taraf ekonomi rendah. Sehingga kebanyakan wanita bekerja hanya sebagai buruh dengan penghasilan kerja standart. Dengan waktu kerja tak tentu.

Ahh, atau para wanita akhirnya mengambil jalan pintas menggiurkan menjadi pahlawan devisa. Bekerja diberbagai negara, mendapat uang yang lebih tinggi nilainya dari rupiah. Dan pulang setahun sekali. Meninggalkan keluarganya. Atau ini salah satu bentuk pengorbanan untuk keluarga? Dengan tidak ada disamping mereka?

Pengorbanan tertinggi adalah ketika ternyata banyak pahlawan devisa Indonesia yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Perlakuan yang tidak manusiawi. Banyak bukan berita terkait pahlawan devisa kita yang disiksa? Yang tidak ada kabar? Bahkan yang saat kembali ke kampung halaman sudah tak lagi bernyawa?

Guys, masalah ini malah muncul saat ide kesetaraan ini berkembang. Dulu tak pernah terdengar permasalahan ini. Think! Akar masalah wanita kebanyakan terkait pekerjaan yang tarifnya rendah adalah karena PENDIDIKAN. Dan pria juga terjebak pada masalah yang sama.

Siapa yang akhirnya memandang wanita tidak boleh bekerja? Sedangkan Islam saja membolehkan. tapi dengan sistem yang seperti ini, wanita seakan tertarik dalam dua medan. Medan pekerjaan dan medan keluarga. Ia harus memilih salah satu. Ada yang harus dikorbankan. Dan demi sejumput emas, keluarga pun menjadi korban.

Feminisme, rupamu kini tak lagi cantik. Ia cantik hanya karena make-up sana-sini. Kecantikan tak alami. Pernah terdengar sebuah kisah aktifis feminis. Diceritakan ia sedang hamil dan bepergian menggunakan kendaraan umum. Kendaraan yang penuh membuatnya berdiri. Seorang pria mempersilahkan untuk duduk di tempatnya. Tapi ia menolak. Ini kesetaraan katanya. Hingga diberitakan setelah itu kandungannya gugur.

Wanita, rupamu kini. Jangan sampai kau diperbudak oleh ide feminisme. Ide yang akhirnya menguntungkan para kapitalis. Jika kau bekerja bukan berarti kau setara dengan kaum pria. Sungguh picik jika berpikir demikian. Ingat. Allah SWT memandang semua kalangan setara. Pembeda mereka adalah taqwa.

Wanita, rupamu kini. kau sungguh sangat mulia. Jika kau menempatkan secara benar dimensimu. Sebagai anak yang sholehah, sebagai istri yang mampu memberi semangat juang bagi suamimu, dan sebagai seorang ibu pembangun generasi. Walaupun engkau berada dibalik layar, tapi engkau akan selamanya dikenang.

Jikapun engkau memilih terjun dikancah politik. Engkau harus tahu pengertian politik dalam islam. Bukan hanya kekuasaan dan uang seperti yang kini dikira orang banyak. Politik dalam islam adalah mengurusi urusan umat. Dan sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi keluarga. Kau sudahlah berpolitik. 

            Wanita pun juga dapat terjun dalam masyarakat. Asal engkau tahu dimana posisimu. Islam telah sempurna dalam mengaturnya. Maka saat islam diterapkan secara sempurna ―tidak hanya urusan pernikahan dan perceraian―, maka detik itu juga sirnalah masalah perempuan. :)

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.