0

[Percikan] Selektif Memilih Teman

Posted by Unknown on 14:56 in , , , , ,
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.“ (HR. Bukhari Muslim)

mazapoint.com
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’adi menjelaskan bahwa melalui hadits di atas, Rasulullah memberikan analogi hubungan dalam pertemanan, yakni teman yang baik layaknya penjual minyak wangi dan teman yang buruk layaknya seorang pandai besi. Salah satunya memancarkan kepositifan dan sebaliknya bagi yang lainnya.

Melalui hadits di atas, pun, Rasulullah sedang mengingatkan kita bahwa memilah dan memilih teman bukanlah hal sepele. Melalui pengaruh seorang teman seseorang dapat mengalami perubahan dalam kebiasaan, kegemaran, karakter, pandangan hidup, ideologi, bahkan agama. Oleh karenanya, amat bijak bagi seseorang untuk menyeleksi teman sepermainannya, dan memilih tidak sekedar sebaik-baiknya teman, yakni teman yang mampu memberi pengaruh positif tapi mampu menuntun ke jalan yang benar. Seorang teman yang miliki sebenar-benarnya visi untuk berada di surga kelak.

Seorang teman pun ibarat cerminan diri kita. Salah satu patokan terhadap perilaku dan karakter, juga agama seseorang. Rasulullah saw berucap,
“Seseorang tergantung agama teman dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman dekat.“ (HR. Abu Dawud)

Ya, seseorang yang bergaul dengan orang shaleh pasti juga seorang yang sholeh. Bagaimana tidak, seorang teman yang sholeh akan mengajarkan hal-hal yang baik bagi dunia terlebih bagi akhirat temannya. Ia juga akan senantiasa menjagamu dari hal-hal yang tak disukai Allah dan Rasul-Nya. Pun, ia akan memotivasi untuk menjalankan setiap aturan-Nya secara sempurna. Telak. Teman yang sholeh ini pun membuatmu bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah.

Sebaliknya, jika bergaul dengan teman yang buruk, maka paling tidak kita akan terimbas keburukannya, pun bisa jadi kita akan terjerumus dalam lembah keburukan. Sungguh, tak terhitung cerita kehancuran seseorang akibat tidak selektif memilih teman hingga membuat mereka menyesal.

Al-Qur’an secara khusus mengabadikan kisah tentang penyesalan seseorang karena salah dalam memilih teman. Allah berfirman,
“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata: ‘Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia’.“ (QS Al-Furqan: 27 : 29)

Ya, ini adalah kisah penyesalan orang zalim yang ketika di dunia tidak berada di jalan yang sama dengan Rasulullah dan lebih memilih seorang teman yang nyata-nyata menyesatkan dirinya. Namun penyesalannya sudah tidak lagi berguna, pasalnya ia tidak berdaya memutarbalikkan waktu untuk kembali lagi ke dunia dan memperbaiki seluruhnya.

Firman Allah dan Ucap Rasul di atas seharusnya cukup menjadi bukti bagi kita dalam menunjukkan betapa besar pengaruh teman terhadap seseorang. Maka sungguh tepat pernyataan Malik bin Dinar yang berkata, “Sesungguhnya, jika engkau memikul batu bersama orang-orang yang baik, itu lebih baik daripada kamu memakan roti bersama orang-orang jahat.”

Oleh karenanya, bijaksana dan hati-hatilah dalam menyeleksi teman. Jadikan Islam sebagai pegangan dan standart bagimu, dan bukan malah terjebak nafsu dan keegoisan untuk eksis dalam keduniawian hidup. Dengan ini, In sya Allah, kelak dirimu tak akan terbertik sedikit pun penyesalan dan akhirnya engkau akan tersenyum bahagia.



0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.