1
[Catatan Harian] Kamera Polaroid
![]() |
quelle : tunjuk-tangan.blogspot.com |
SONG OF THE DAY
The CS - Mama Bunda Umi Apapun Namanya [ download ]
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi
adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri
di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan –wikipedia-
Menjadi anak kecil adalah saat-saat yang
paling indah. Tak ada tanggung jawab. Apa yang kita lakukan pun tak dihisab oleh Allah. Dosaku masih tergenggam ditangan kedua orangtuaku. Tak ada pikiran
apapun. Hanya bermain, tidur, makan, dan menonton televisi.
Aku pun dahulu seperti itu. Aku ingat, ayah
selalu membacakanku sebuah cerita menjelang tidur. Ada satu cerita yang sangat
berbekas dalam hati. Cerita malin kundang. Sang Anak durhaka. Dulu aku kira
namanya maling kundang, sebuah cerita layaknya si pitung atau Robinhood. Beberapa
tahun cerita itu tersimpan di hati menjadi sebuah ketakutan pribadi. Bagaimana
jika kelak aku sepertinya? Menjadi durhaka setelah dewasa. Keraguan terus
menerus menerjang. Menjadi pikiran konyol untuk anak seusia 5 tahun.
Saat itu aku mempunyai beberapa kemungkinan
akan anak durhaka yang tidak mengakui orang tuanya. Salah satunya adalah
inspirasi yang kudapat saat menonton sinetron. Saat dewasa, wajah pemain
sinetron menjadi berbeda ―pergantian peran―. Tapi pikirku dahulu, mungkin saja
wajah kedua orangtuaku berubah dan aku tak sampai mengenali mereka.
Jika mengingat aku yang dahulu. Dengan sendirinya
senyumku tersungging. Mataku pun tak luput dari senyuman. Aneh, polos dan konyol. Tapi tidak cukup itu,
televisi membuatku menemukan obsesi pertama. Obsesi akan kartun sailormoon. Sampai-sampai, ketika
beberapa tetanggaku bertanya akan mimpi dan cita, aku dengan tegas menjawab akan menjadi “SAILOORMOON”.
Kini, saat pikiranku telah sempurna kewarasannya, ternyata televisi
mempengaruhi perkembangan psikologisku. Membuatku memikirkan sesuatu yang tidak
seharusnya kupikirkan dan membuatku terobsesi terhadap tokoh fiktif yang tak pernah
ada dalam kehidupan. Terlebih Sailormoon yang tidak patut dicontoh olehku yang seorang muslimah. Itu tuh kostumnya ngga sopan. hehe
Sedikit banyaknya pengalaman kecilku membuatku akhirnya terpikir akan sosok kecil yang ada di masa depanku nanti. Anakku. Jika nanti aku menjadi orangtua tak
akan kubiarkan anakku menonton acara televisi hingga usianya matang. Paling tidak saat ia sudah bisa membedakan mana baik dan buruk. Pemikiranku ini juga diperkuat oleh seorang dosen
jurusan Sastra Inggris. Beliau pun tak membiarkan anaknya menonton televisi, anak
beliau hanya diperkenankan melihat tontonan edukasi.
Ya, anak layaknya sebuah kamera polaroid. Foto langsung
jadi. Ia mendengar, memikirkan, dan mengatakan apa yang dilihat. Mendidik anak memang tak mudah. Namun dengan cara yang tepat apapun insyaAllah akan berhasil. Orangtua tentu harus menyontoh cara-cara orangtua terdahulu demi membentuk anak-anak bermental mujahid dan mujahidah. Anak-anak penghapal Al-Qur'an juga bagaimana mereka mampu menerapkannya dalam keseharian. Atau membuat anak terobsesi pada pahlawan-pahlawan Islam.
Hanya saja lingkungannya
kini tak pernah mendukung perkembangan si Anak. Maka, perlu brain wash kembali orangtua atas anak
saat ia keluar dari rumah. Menjadi orang tua memang berada di tengah pahala dan dosa. Hati-hati dalam membidik lingkungan yang akan orang tua foto. karena, Ya! Betul! anak adalah kamera polaroid.