0

[Islamologi] Puzzle Kedua : Al-Qur’an, Sebenar-benarnya Petunjuk

Posted by Unknown on 05:57 in , , ,

“Ada suatu masa dimana kau sangat agung.
Tak hanya dibaca, kau dihafalkan, dan petunjukmu ramai-ramai diambil.
Tapi itu dulu. Kini, keberadaanmu banyak dilupakan.
Kedudukanmu yang agung pun tak tersisa.
Satu-satunya ketinggianmu kini saat dimana kau sebagai alat sumpah.
Di sisi lain, rupamu berdebu, tak tersentuh, terabaikan. Hanya sebatas alat pengusir setan. Apakah maknamu kini lekang oleh waktu?”

            Jarang sekali kulihat mahasiswa membaca Al-Qur’an di kampus, kalau bukan di pelataran masjid atau mushala-mushala. Yang kini banyak kulihat adalah laptop-laptop menyala yang berdiri apik di meja-meja taman. Alunan dari ketikannya tak semerdu bacaan yang terlontar ketika melafadzkan tanda-tanda dalam kitab.

            Aku sadar, banyak orang kini tak mengindahkan firman Allah SWT. Entah apa alasan sesungguhnya. Mungkin karena setan-setan yang semakin gigih berusaha? Ahhh, jangan salahkan keberadaan setan jika dirimu sendiri serupa dengan mereka. Jahat, tamak dan sombong.
            Padahal. Jika kau meluangkan waktu sedikit saja untuk membacanya. Sedikit saja. Toh, kita tidak akan berubah menjadi makhluk paling miskin. Jika saja mereka berpikir seperti ini. faktanya mereka telah dibutakan oleh kenikmatan dunia yang sementara. Ataukah mereka masih menyangsikan eksistensi Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT? Sayang sekali jika setitik keraguan ini merusak pondasi keimanan yang telah terbangun bertahun-tahun.

            Jika keraguan ini masih bersisa, aku akan membantu untuk menghilangkan semuanya. Karena aku tahu benar Al-Qur’an sesungguhnya firman yang Allah turunkan demi kemuliaan manusia. Ya, aku akan membantu kalian...

            Pernahkah kau dengar, bahwa saat kitab suci ini turun ia telah mengalami banyak keraguan dari orang-orang arab? Tapi Allah SWT, dengan kekuasaannya mampu mematahkan argumen-argumen yang datang dari manusia ciptaan-Nya. Allah SWT telah menjawab keraguan akan siapa dibalik penciptaan Al-Qur’an.

            Keraguan pertama terejawantahkan atas dugaan seorang arablah sebagai dalang atas penciptaannya. Mereka tahu, bahwa pada saat itu, kesusastraan arab sedang pada masa keemasan. Lalu Allah SWT menjawab keraguan mereka dengan sebuah tantangan.

“Katakanlah : “Maka datangkanlah sepuluh surat yang (dapat)
menyamainya” (QS. Hud : 13)

Di dalam ayat lain :
“Katakanlah : (‘Kalau benar apa yang kamu katakan’),
maka cobalah datangkan sebuah surat yang menyerupainya.” (QS. Yunus : 38)

            Tantangan itu sayangnya tak bisa dijawab, sekeras apapun mereka mencoba. Maka terbuktilah, Al-Qur’an tidak diciptakan oleh orang-orang arab terdahulu.

            Tapi orang-orang jahiliyah itu masih memiliki keraguan yang mendalam. Mereka pun mencari-cari makar dibalik penciptaan Al-Qur’an. Dan tuduhan selanjutnya dialamatkan pada Rasulullah, sang Pembawa Al-qur’an. Tuduhan mereka jelas rendah. Mereka lupa bahwa Rasulullah adalah bagian dari orang arab. Selama seluruh bangsa arab tidak mampu, maka begitupun dengan Rasulullah. Jika dibandingkan dengan gaya bahasa pada hadits pun  maka akan terlihat perbedaan mencolok dengan gaya bahasa pada Al-Qur’an.

            Tak mau kalah, mereka melontarkan tuduhan keji. Bahwa Al-Qur’an disadur oleh Muhammad SAW dari seorang pemuda nasrani bernama Jabr. Tapi Allah SWT pun kembali mematahkan tuduhan orang-orang munafik dalam firmannya :
“(Dan) Sesungguhnya kami mengetahui mereka berkata : ‘Bahwasanya Al-Qur’an
itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).
Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya (adalah) bahasa ‘ajami (non-Arab), sedangkan Al-Qur’an itu dalam bahasa Arab yang jelas.” 
(QS. An-Nahl : 103)

              Maka keraguan pun seharusnya menguap tak bersisa, sepertiku. Begitupun seharusnya dengan umat Islam lainnya. Jika sudah tahu kebenaran tentang Al-Qur’an, maka tak ada lagi alasan baginya untuk tak membaca, menghafal, dan melaksanakan perintah-Nya. Jangan sekali-kali seperti orang munafik. Mereka sudah dihadapkan pada kebenaran, tapi tak mau mengambil kebenaran tersebut. Mereka malah berpaling dan pergi menjauh. Lepas, tanpa mau terikat aturan Allah SWT.

            Jika sudah begini, pilihan ada ditangan kalian. Tugasku untuk menasehati telah usai. Dan aku akan dengan sabar menunggu, suasana syahdu dimana setiap aku melangkah, akan terlihat dan terdengar alunan merdu umat islam tengah membaca dan menghafal  Al-Qur’an. Sungguh, aku sangat memimpikan masa-masa itu terjadi.

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.