2
[Apa Kabar Indonesia] Jusuf Kalla
Posted by Unknown
on
17:35
in
apa kabar indonesia,
ekspor,
harapan,
impor,
jusuf kalla,
kebijakan,
kesejahteraan,
pemerintah
![]() |
Quelle : inspirasibangsa.com |
SONG OF THE DAY
Marshanda - dari Sujud ke Sujud [ download ]
..............
Jusuf Kalla
Sebelumnya 3 pengusaha (GitaWirjawan, HT, dan Irman Gusman) telah ku komentari quotenya. At least kita sudah sampai di pengusaha ke-4, pengusaha
terakhir yang disuguhkan oleh majalah Indonesia 2014 dan juga pengusaha
terakhir yang akan kita bahas quotenya.
Dan kalau berbicara tentang sosok beliau, siapapun pasti mengetahuinya. Siapakah
sosok beliau? Yupp, dia adalah Jusuf Kalla, mantan orang no.2 di Republik
Indonesia. Partner kerja SBY saat
pertama kali beliau menjabat sebagai presiden.
Ketika membicarakan sosok beliau, kita pasti akan teringat dengan ketegasannya dalam berbicara dan mengambil keputusan. Walaupun memang terkadang cara beliau bicara blak-blakan terkesan terburu-buru dan tanpa pertimbangan. Tapi itulah beliau, tampaknya ketegasan ini didapat dari backgroundnya yang merupakan pengusaha sukses. Dan mungkin background inilah yang juga menghantarkan beliau tidak berhenti putus asa untuk menjadi orang no.1 Republik Indonesia.
Jika Gita Wirjawan dan HT berfokus pada pajak, Irman Gusman berfokus pada kemerataan pembangunan atas dasar desentralisasi, Jusuf Kalla berfokus pada impor-ekspor yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sedikit menyanjung, pada saat beliau memimpin, impor beras dihentikan dan fokus pada peningkatan produksi. Saya tentu bersetuju dengan kebijakan ini. Walaupun tidak adanya impor beras tidak diimbangi dengan peningkatan ketahanan pangan. Kerena masih saja ada faktanya, anak negri yang makan dengan nasi aking hingga menyebabkan busung lapar.
Kebijakan ini seharusnya memberi harapan untuk sektor selain sektor pangan. Misalnya saja untuk sektor sumber daya alam seperti migas blok cepu dan natuna dan emas yang dikuasai freeport. Kita bisa kok -pasti- tanpa campur tangan asing memproduksi sumber daya alam yang sangat-sangat-sangat worted ini. Satu syaratnya, asal ada pengurusan yang menyeluruh bagi masyarakatnya, pun ditopang oleh sistem baru. Sebuah jalan baru bagi transformasi dan kebangkitan umat.
Ketika membicarakan sosok beliau, kita pasti akan teringat dengan ketegasannya dalam berbicara dan mengambil keputusan. Walaupun memang terkadang cara beliau bicara blak-blakan terkesan terburu-buru dan tanpa pertimbangan. Tapi itulah beliau, tampaknya ketegasan ini didapat dari backgroundnya yang merupakan pengusaha sukses. Dan mungkin background inilah yang juga menghantarkan beliau tidak berhenti putus asa untuk menjadi orang no.1 Republik Indonesia.
Jika Gita Wirjawan dan HT berfokus pada pajak, Irman Gusman berfokus pada kemerataan pembangunan atas dasar desentralisasi, Jusuf Kalla berfokus pada impor-ekspor yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sedikit menyanjung, pada saat beliau memimpin, impor beras dihentikan dan fokus pada peningkatan produksi. Saya tentu bersetuju dengan kebijakan ini. Walaupun tidak adanya impor beras tidak diimbangi dengan peningkatan ketahanan pangan. Kerena masih saja ada faktanya, anak negri yang makan dengan nasi aking hingga menyebabkan busung lapar.
Kebijakan ini seharusnya memberi harapan untuk sektor selain sektor pangan. Misalnya saja untuk sektor sumber daya alam seperti migas blok cepu dan natuna dan emas yang dikuasai freeport. Kita bisa kok -pasti- tanpa campur tangan asing memproduksi sumber daya alam yang sangat-sangat-sangat worted ini. Satu syaratnya, asal ada pengurusan yang menyeluruh bagi masyarakatnya, pun ditopang oleh sistem baru. Sebuah jalan baru bagi transformasi dan kebangkitan umat.