0

[Catatan Harian] Tanya Kenapa

Posted by Unknown on 00:18 in , ,


Tulisan ini tidak bisa digeneralisir dan juga bukan hasil penelitian ―setidaknya penelitian yang konkret―. Tulisan ini murni berasal dari pemikiran dan kehidupan saya. Ya, karena ini adalah catatan harian. Catatan kehidupan saya. And here we go...

Apa yang akan kita bicarakan hari ini adalah tentang kata tanya. Sebegitu pentingnya kah hingga saya membuat postingan ini? Jawabannya bisa iya tapi bisa juga tidak. Ini adalah tentang kata tanya yang terkadang membuat saya tidak nyaman, atau mungkin juga membuat salah satu dari kalian tidak nyaman.

Dari semua kata tanya ―5w+1H― saya benar-benar kurang nyaman dengan kata tanya “kenapa“. Apakah benak kalian sedang mempertanyakan “kenapa“ sekarang? Saya benar kan? Oleh kerenanya postingan ini saya buat dan ini merupakan daftar panjang alasannya:


Pertama, pertanyaan “kenapa“ memiliki daftar penjelasan hingga daftar jawaban yang panjang. Menjawab pertanyaan “kenapa“ membuat saya seringkali layaknya membuat tulisan. Iya, tepat seperti yang sedang saya tuliskan, menjawab alasan kenapa saya tidak nyaman dengan pertanyaan “kenapa“.

www.kongregate.com/
Kedua, pertanyaan “kenapa“ seringkali menyiratkan keraguan dari si Penanya, sedang siapa manusia yang ingin diragukan? Tidak seorangpun saya rasa. Dan saya termasuk orang yang memiliki pandangan bahwa, setiap orang pantas setidaknya mendapat satu kesempatan untuk dipercaya karena sebuah proses menuju perubahan adalah sebuah keniscayaan.

Ini berbeda cerita ketika pertanyaan “kenapa“ diajukan untuk dirinya sendiri seperti “kenapa harus saya yang menjalankan amanah ini?“, itu artinya orang di luar sana sudah mempercayaimu, sedang kamu masih meragukan kemampuannmu. That’s your problem and you should fix it. Asap.

Ketiga, pertanyaan “kenapa“ mengindikasikan seorang penanya yang kepo. Di satu sisi, mungkin si penanya hanya ingin sebuah ketegasan bahwa apa yang ada dalam pikirannya benar, karenanya ia bertanya dengan pertanyaan “kenapa“. Itu masih bisa ditolerir. Namun yang menjadi masalah adalah apabila si penanya, yang bahkan mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan annoying yang tidak seharusnya dipertanyakan. I give up and pray for this people. I mean it.

Keempat, sadarkah kalian? Bahwa banyak ―banget, banget, banget― pertanyaan yang diawali dengan kata tanya “kenapa” tidak memiliki jawaban atau setidaknya kamu tidak bisa menjawabnya secara sederhana.

Kalian bisa mengindera lewat pertanyaan-pertanyaan anak kecil yang masih sangat polos. Seperti pertanyaan, Kenapa burung bisa terbang? Kenapa air tidak berwarna? Kenapa bumi berputar? Kenapa kelinci hanya dua giginya yang panjang?

Jika sudah berhadapan dengan pertanyaan ini, saya pikir banyak yang bingung demi menjawabnya dan memilih menjawab dengan kalimat “dari sananya begitu”, yang sebenarnya tidak menjawab pertanyaan tersebut. But it’s okay, it’s “why” question.

Keempat alasan inilah yang akhirnya membuat saya kurang nyaman dan sedikit sensitive untuk menjawab pertanyaan “kenapa”. Tapi bukan berarti saya mengacuhkan jika ada orang-orang yang mempertanyakan “kenapa” pada saya. Saya tentu akan menjawab hingga batas yang saya ketahui. Saya rasa ini hal terbaik yang bisa saya berikan.


0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.