0

[Catatan Harian] Tak Pernah Sempurna

Posted by Unknown on 17:48 in , , ,
SONG OF THE DAY
Gita Gutawa - Sempurna [ download ]


Kita sebagai manusia pasti paham bahwa kita tak mampu mencapai kesempurnaan. Tapi, tak mencapai kesempurnaan bukan berarti tak mencoba untuk melakukan yang terbaik bukan? Jika kita mampu melakukan yang terbaik, artinya kita mampu melakukannya mendekati sempurna.

Tapi ada satu yang tak pernah kita mampu mendekati kesempurnaan. Bukan berarti kita tak mampu. Hanya saja, ada faktor “x” yang menghalangi kita mencapai hampir sempurna. Aku pun baru menyadarinya…


Minggu lalu, aku mendatangi sebuah majelis ilmu yang diadakan setiap bulannya oleh Hizbut Tahrir Indonesia wilayah Bandung dengan berbagai tema yang sedang hangat-hangatnya dibahas. Dan minggu lalu, tema yang dibahas adalah tema seputar “Pemilu, Demokrasi, dan Perubahan”.

Aku takkan membahas secara mendetail dan memanjang apa yang disampaikan oleh dua pembicara keren tersebut. Hanya saja, selepas dari acara tersebut pikiranku selalu terbayang akan dua pertanyaan yang dilontarkan oleh pembicara kedua, Ust. Dwi Condro. Pertanyaan ini, jujur saja, membuat aku takut dan gelisah memikirkan masa depanku kelak. Hanya dengan dua pertanyaan sederhana.

Pertama, apakah yakin kita mampu bertaqwa secara sempurna?

Kedua, apakah yakin kita akan masuk surga-Nya?

Aku tak yakin diri ini mampu bertaqwa secara sempurna sekeras apapun aku berusaha. Di atas aku telah menyinggung terkait faktor “x” yang menjadi sebuah sekat penghalang. Satu contoh kecil saja, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Tapi kini, riba menjadi daya tarik utama masyarakat untuk menabung karena memang menguntungkan.

Bahkan Rasulullah pernah berkata dari Abu Hurairah,
“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya.” (HR. Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331)

Dan penggambaran masa tersebut persis seperti yang sedang terjadi sekarang. Aku, sebagai seorang muslim memang sudah mengantisipasi dengan menyimpan uang di Bank Syariah dan antisipasi lainnya agar tak dekat-dekat dengan virus riba, tapi saat aku sebagai mahasiswa ingin mendapatkan beasiswa, persyaratannya tetap saja aku harus membuka rekening bank konvensional. Dengan begini, taqwaku pada Allah tak akan pernah genap 100%. Dosaku saja mungkin telah menggunung, ditambah lagi dosa investasi yang disebabkan oleh lingkungan dan aturan yang tidak Islami.

Lantas bagaimana aku berani memasuki surga-Nya dengan ketaqwaan yang seperti ini? Memang setiap kaum muslim akan dihadiahi surga Allah setelah dilakukan penyucian akan dosanya. Di neraka. Dan seberapapun aku membayangkan. Aku rasa aku tak akan pernah sanggup.


Semoga Allah ampunkan atas dosa yang tak sengaja terlaksana, atas ketaqwaan yang tak pernah sempurna, atas pembangkangan terhadap aturan Allah yang diganti dengan aturan buatan manusia.

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.