2

[Percikan] Empat Tipe Manusia

SONG OF THE DAY
Opick - Kesaksian Diri [ download ]

Gambar Google

Sekarang lagi zamannya ngga sih, mengkarakteristikkan seseorang berdasarkan tipe tertentu? Ada yang menyukai aktivitas panjat gunung, lantas terciptalah karakteristik manusia berdasarkan aktivitas tersebut. Ada yang menyukai binatang, lantas terciptalah karakteristik mahasiswa berdasarkan kesukaannya terhadap binatang. Ada kupu-kupu, kuda-kuda, kura-kura, dll.

Namun jauh sebelum tipe-tipean ini menjamur dalam masyarakat. Khalil bin Ahmad al-Bishri telah menggolongkan empat jenis manusia di muka bumi ini. Sekiranya penggolongan ini mampu menjadi renungan kembali terkait tujuan manusia, terutama sebagai seorang muslim.


Tipe pertama dikatakan sebagai Rajul[un] la yadri wala yadri annahu la yadri (seseorang yang tidak tahu dan dia tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu). Orang jenis ini adalah orang yang bodoh dalam agama, tetapi ia tidak menyadari kebodohannya. Ciri-cirinya adalah, ia sering bersikap sok pintar dan seringkali menolak kebenaran meskipun secara terang-terangan terdapat dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul.

Bagaimana kita tahu bahwa kita termasuk tipe pertama ini? Mudah sekali. Misalnya dalam hal pakaian yang di aturkan oleh Allah kepada muslimah. Para muslimah tentu tahu, bahwa Allah telah aturkan kewajiban bagi muslimah tuk tutupi auratnya dengan hijab berupa kerudung dan jilbab, tapi kemudian mereka mengingkarinya.

Atau hati-hati jika kita alergi terhadap syariah dan khilafah dan malah memuja demokrasi, serta paham-paham buatan manusia sedang tak pernah mempelajari Islam sebagai sebuah aturan sempurna.

Tipe kedua dikatakan sebagai Rajul[un] la yadri wa yadri annahu la yadri (seseorang yang tidak tahu dan dia tahu bahwa dirinya tidak tahu). Orang jenis ini adalah orang yang awam dalam hal agama, tetapi amat menyadari keawamannya. Karena itu, ia selalu berusaha menambah pengetahuan dan wawasannya. Ia rajin mendatangi majelis-majelis ilmu, membaca banyak buku, banyak bertanya kepada orang yang lebih tahu, dan yang pasti ia tidak akan pernah alergi terhadap siapapun yang menyampaikan kebenaran kepada dirinya, maka kebenaran akan menemukan jalannya sendiri untuk mencapai manusia dengan tipe kedua ini.
Dan jika kebenaran sejati telah ia dapatkan, maka kebenaran itu akan tetap ia pegang teguh juga diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Secepat ia mampu untuk melaksanakannya.

Tipe ketiga dikatakan sebagai Rajul[un] yadri wala yadri annahu yadri (seseorang yang tahu tetapi dia tidak tahu bahwa dirinya tahu). Tipe ketiga ini tercermin dalam pribadi-pribadi cerdas lagi berpengetahuan, namun pengetahuan dan keilmuannya tidak berkorelasi dengan perilaku dan tindakannya. Sedang dalam Islam, kita ketahui bahwa yang disebut sebagai kepribadian Islam adalah satunya pikiran dan aplikasi dalam tindakan sesuai dengan hukum syara. Maka tipe ketiga merupakan manusia-manusia dengan kepribadian Islam yang kacau.

Waspadai tipe ketiga ini! Karena tipe ketiga miliki banyak ciri-ciri.

Tipe ini banyak tersebar di kaum intelektual. Juga para alim ulama yang mengerti agama Islam. Pasalnya, banyak dari mereka yang tahu bahwa menerapkan syariah Islam secara total  dalam kehidupan adalah sebuah kewajiban, tetapi mereka mau tak mau untuk mengusahakannya. Jika pun mereka melaksanakan hanya terbatas pada level pribadi.

Tipe ini juga menjangkiti orang yang biasa-biasa saja pengetahuan agamanya. Lihat saja di sekeliling kita, masih saja ada yang tidak mengindahkan kewajiban Allah yang umum dimaknai sebagai kewajiban, seperti sholat lima waktu atau puasa di bulan Ramadhan.

Hati-hati juga bahwasanya para pengemban dakwah pun boleh jadi ada dalam daftar tipe ketiga ini. Karena tak sedikit dari para pengemban dakwah yang mengetahui di luar kepalanya hakikat bagi dakwah, namun menomor sekiankan kegiatan dakwahnya. Naudzubillah.

Tipe keempat dan merupakan tipe terakhir dikatakan sebagai Rajul[un] yadri wa yadri annahu yadri (seseorang yang tahu dan dia tahu bahwa dirinya tahu). Bagaimakah ciri tipe keempat ini? Apakah sahabat sudah bisa menebaknya? Benar sekali. Tipe keempat merupakan jenis manusia terbaik. Ia adalah seseorang yang memiliki kebulatan iman. Bisa saja ia adalah seorang ulama yang benar-benar mengamalkan ilmu mereka. Bisa juga para pengemban dakwah yang menjadikan aktivitas utamanya adalah dakwah. Apapun ia lakukan demi dakwah hingga dakwah menjadi poros hidup dimana kehidupan dunia mengelilinginya. Dan memungkinkan juga bagi siapapun yang satu tindakan dan perilakunya atas ucapannya. Merekalah muslim sejati yang patut kita teladani. Dan semoga kita termasuk di dalamnya.

Sumber : Majalah Al-Wa’ie no.134 (dengan gubahan dan perubahan)



2 Comments


Wah subhanallah, aku baru tau lah.. *( keliatan jarang baca al wa'ie nya, hehe
Aku pengen jadi tipe ke-4.. :D
Owh ya, instrumennya enak-enak juga, punya banyak ya? bagi doooongg.. :D


@Tresna Mustikasari Bukan berarti jarang baca Al-Wa'ie, hanya mungkin terlewat :) ini instrument dari film mbaknya :)

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.