0

[Catatan Harian] Things that (I Think) Important...

Posted by Unknown on 07:43 in , , , , ,

 Setiap orang pasti mempunyai hal yang penting baginya.
Seiring dengan waktu yang berjalan, sesuatu itu bisa saja berubah.
Entah, mungkin karena kita pun ikut berubah.
Pemikiran dan perasaan yang ada.


Menurutmu, apa yang paling penting di dunia ini? Jika pertanyaan ini dijawab dengan sangat mudah, ada dua asumsi : pertama, kamu memang sudah benar-benar yakin akan sesuatu yang penting tersebut. Kamu tipe visioner. Yang kedua, kamu tidak memikirkan dengan baik-baik sesuatu tersebut. Bisa jadi kamu bahkan belum tahu untuk apa kita hidup di dunia ini? who knows?

Aku berulang kali memikirkan ini. Acap kali aku gagal, karena ada sesuatu yang lebih-lebih penting lagi. Dan sampai sekarang pun masih terus kucari. Hingga nanti ―entalah kapan― akan kutemukan sesuatu itu.

But now, thing that (i think) important is...

1.      Mencintai dan membenci secara sederhana

Agak klasik memang. Tapi ini ―menurutku―penting. Aku baru benar-benar menyadari efek dari kesederhanaan untuk membenci dan mencintai ini. Jika kau mencintai secara sederhana, percayalah, tidak akan ada alasan untukmu merasa dikecewakan. Dan jika kau membenci sederhana, selalu ada alasan untuk belajar mencintai orang yang tidak kamu suka.

Mungkin, ini agak teoritis. Aku pun bukan baru sekarang-sekarang ini tahu teori cinta dan benci secara sederhana. And honestly, memang baru sekarang ini aku bisa mengaplikasikannya dalam kehidupanku. “Owhhh gini ya, cara untuk membenci dan mencinta secara sederhana”. Kemana aja ya aku dari dulu? Hehehe... But it is learning by doing. Right?

2.      Perasaan harus selalu dibimbing oleh akal


Perempuan, yang juga berarti aku, adalah makhluk dengan 1 akal dan 9 nafsu. Pernah dengar? Ternyata kata-kata ini diambil dari sebuah kisah Rabi'ah Al 'Adawiyah dan Hasan Al-Basri.

Aku tidak membenarkan dan menyalahkannya. Tapi memang harus diakui kebanyakan ―baca : tidak semua―wanita lebih perasa dibanding laki-laki yang ―katanya― selalu bermain dengan logika. Aku tidak akan mendebat lebih jauh dan menjadikannya sebuah masalah.

Yang harus dibold besar-besar adalah tatkala perasaan yang menggebu-gebu ―baik itu pria ataupun wanita― tak didampingi dengan akal. Amal saja awalnya didahului dengan ilmu. Tak pernah terdengar ceritanya, amal yang didahului oleh perasaan.

 So, intinya perasaan tidak dijadikan standar kita untuk berbuat sesuatu. Standar seorang muslim, tetap halal dan haram. Maka ketika perasaan masih menjadi sandaran, dan bukan Allah SWT, kita belum bisa dikatakan muslim yang masuk islam secara kaffah.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
secara keseluruhan, dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Q.S. Al-Baqarah : 208)

3.      Ayah dan Ibu (pada akhirnya) selalu benar

Please, jangan berspekulasi aku anak yang tidak mendengarkan apa kata orang tua, sebelum selesai membaca poin ini.

This is unique. Sepertinya ini cara orang tuaku mendidik anak-anaknya. Dan mungkin, bisa aku coba nantinya. Ayah dan ibu selalu percaya dengan segala pilihan yang aku buat. Karena memang pilihan yang kubuat ―InsyaAllah― tidak akan melenceng dari kebenaran. Hanya, seringkali kurang tepat.

Dan setelah aku tahu ―dengan sendirinya― bahwa pilihan ini kurang tepat, barulah Ayah dan Ibu memberi nasehat. Dan saat itu, dengan tanpa filter aku akan menerima nasehat tersebut, tanpa ada lagi bakat keras kepalaku yang muncul. Tapi dengan begini aku menemukan sendiri seni untuk bertahan hidup. Dan jika ada saat-saat yang kurang tepat, aku tidak akan sendiri, karena akan selalu ada orang yang memback-upku.

           Ini adalah tiga hal yang pada akhirnya kurasa penting untuk saat ini. Apakah nanti akan berubah aku pun tak bisa menjamin. Karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak akan pernah ada seseorang yang tahan untuk tak bergerak. Posisi roda yang berjalan hanya ada dua bukan? Jika tidak di atas maka ia akan di bawah. Dan hal yang penting ini akan menentukan dimana letak rodamu.


0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.