0
[Catatan Harian] Time Travel
![]() |
www.yourcollegeplanners.com |
Ada
sebuah drama airing yang sedang kuikuti. Drama ini berbeda dengan drama-drama
lainnya yang walaupun memang tetap mengusung tema cinta, tapi porsinya tidak
seintens yang lain. Drama ini adalah sebuah melodrama. Tapi bukan itu point
pentingnya. Hal yang menjadi hikmah terbesar dari drama ini adalah tentang
perjalanan waktu. Hal yang sangat aku minati. Di awal tulisan blog ini pun aku
menulis tentang perjalanan waktu. Dan
karena alasan ini pun menghantarkan aku untuk mengikuti drama bertajuk “Nine Times Time Travel”. An Awesome drama. Totally daebak.
Ada sebuah opini yang dituliskan oleh salah
satu fans drama ini. Nama akunnya adalah evea. Aku sangat, sangat, sangat setuju dengan
pendapatnya.
“A Lesson I
got from this drama... even if you had a chance to go back to change your life,
still you wouldn’t have everything you want. You have to loose something but
able to gain something. It’s life. Everything has its own time. There is a time
to weep and time to laugh, time to grieve and time to dance, time to keep and
time to say goodbye.”
Drama ini dimulai dari ketidakmampuan salah satu
tokoh menerima takdir yang telah digariskan. Keajaiban (atau kutukan?) datang
saat ia menemukan alat untuknya kembali ke masa lalu. Masa 20 tahun yang lalu. Lewat
dupa 30 cm, ia dapat kembali selama 30 menit ke masa lalu. Mengubah sesuatu yang
harus ia ubah di masa lalu. Apa efeknya? Ia kehilangan satu orang yang sangat
ia cintai di kehidupan masa depan. Padahal, hal yang ingin ia ubah tak berubah
sama sekali.
Keajaiban atau
kutukan? Inilah yang masih menjadi pertanyaan dua tokoh di drama ini. Aku sendiri
tidak menganggap demikian. Ini bukan masalah kutukan atau keajaiban. Islam pun tak
pernah mengenal kutukan. Seperti agama Hindu yang mengenal karma. Yang aku
ketahui, ketika aku melakukan sesuatu, baik atau buruk, pasti akan mendapat
ganjarannya, pahala ataupun dosa.
Dan untuk time travel. Jujur untuk eksistensinya saja aku masih belum percaya. Walaupun kenyataannya banyak sekali tesis terkait dengan time travel. Jikalau akhirnya aku memiliki kesempatan untuk menikmati perjalanan ini. Perjalanan untuk mengubah masa lalu. Aku memilih untuk tidak mengambilnya. Aku tidak akan mencoba menjadi Tuhan. Mempermainkan takdirku dan takdir orang-orang disekelilingku.
Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk kehidupannku yang hanya sekali. Memilih pilihan yang benar-benar tepat. Dan menikmati setiap kesulitan yang ada.
Seperti kata evea di atas. inilah hidup. Pasti ada saat-saat yang tepat. Ada saatnya untuk menangis dan ada saatnya untuk tertawa. Ada suka ada duka. Saat untuk bertahan dan saat untuk melepaskan. Kuncinya sabar dan ikhlas. Bagaimana caranya? Dengan mengaitkan segalanya dengan Allah. Dan segalanya bisa kita capai dengan mengkaji islam secara intensif. Agar kita tak melulu stuck dengan takdir yang telah digariskan. Keep move on dan ambil hikmah dari setiap yang terjadi.
Enjoy your life! :)
Post a Comment