0
[Apa Kabar Indonesia] Menyibak Tabir : Pekerja Seks Komersial Bukan Pahlawan
SONG OF THE DAY
Peterpan - Kupu-Kupu Malam [ download ]
![]() |
gambar Google |
Apa kabar Indonesia? Beberapa
waktu lalu mata najwa mengundang Walikota Surabaya menjadi narasumbernya. Selama
acara tersebut, mata ini tak berhenti-henti meneteskan airmatanya. Kasihan sekali Bu Risma,
pemimpin baik yang lahir dalam sistem demokrasi. Begitu lelahnya ia bekerja
demi memperbaiki masyarakat surabaya. Pikiran, tenaga, bahkan materi yang ia
kerahkan seakan sia-sia. Sistem demokrasi semakin membuatnya tertekan. Sedang masalah
tak kunjung mereda malah semakin meradang. Ia laksana memperbaiki sendirian,
saat sistem sekelilingnya demikian merusak.
Aku tak habis pikir saat Bu Risma berbicara mengenai
lokalisasi di Surabaya. Dikisahkan seorang pekerja seks komersial berusia
senja. Umurnya sudah memasuki kepala enam tapi masih saja melayani orang-orang
yang bernafsu bejat. Saat hatiku bertanya pria mana yang taga memakai jasa ibu
tersebut, terkejutlah aku mendengar penuturan Bu Risma. Yang memakai jasanya
adalah anak sekolah dasar dan menengah yang hanya membayar dengan seribu dua
ribu.
Lain halnya dengan Bupati kendal, Ibu Widya. Beliau mengatakan
bahwa pekerja seks komersial laksana pahlawan keluarga. Pernyataan ini membuat
keningku berlipat, hingga aku menulis sebuah opini yang kukirimkan pada media
online islampos.
Post a Comment