0
[Percikan] Kunci Ketaatan Sejati : Tak Bermain-Main dengan Kehidupan
Posted by Unknown
on
07:57
in
al-qur'an,
Allah,
aturan islam,
cahaya,
kisah inspiratif,
percikan,
rasulullah
SONG OF THE DAY
Opick - Kembali pada Allah [ download ]
gambar google |
“Tuhan sedang
tidak bermain dadu ketika menciptakan jagat raya ini.” (Einstein)
Allah tak pernah
bermain-main dengan apa yang Ia ciptakan. Tak perlu keimanan tinggi tuk
buktikan ini, hanya dibutuhkan penginderaan secara dekat tentang alam semesta,
manusia, dan kehidupan.
Lihatlah degupan kecil
di dada sebelah kiri manusia. Di tempat itulah jantung, yang merupakan alat pemompa
darah, berada. Ia bekerja terus menerus tanpa kenal lelah sejak Allah tiupkan
ruh dalam diri janin usia empat minggu hingga sahabat kematian menjemput. Jika batas
umur seseorang adalah 60 tahun, maka selama itulah degupan terasa dalam dada. Tanpa
berhenti, tanpa mengalami kerusakan. Tak tanggung-tanggung jantung memompa
darah ke seluruh tubuh, yang jika semua itu diletakkan sejajar garis lurus,
maka panjangnya bisa mencapai 60 – 100 ribu mil. MasyaAllah!
Lihatlah juga eksistensi galaksi bimasakti. Ia merupakan salah
satu gugusan bintang yang terdapat di alam semesta. Keberadaannya tak membuat
decak kagum manusia berhenti. 200 milyar bintang berada dalam galaksi
bimasakti, yang kesemuanya sempurna berjalan mengikuti orbit masing-masing. Tak
bertubrukan. Tak bertabrakan.
Hanya mengindera
degupan jantung dan sebuah galaksi saja kita mampu simpulkan akan kuasa
Penciptanya. Pencipta yang memikirkan, bahkan hingga detail terkecil yang tak
mampu dibagi-bagi lagi.
Begitu pula saat Allah
SWT turunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah. Di dalamnya tak ada secuil pun cacat
lagi cela. Kesemuanya sempurna sebagai pedoman hidup untuk manusia. Bukti nyata
bahwa Dzat Maha Sempurnalah yang juga menciptakannya. Bukan orang arab dan
bukan juga Rasulullah.
Fakta berkebalikan terindera lewat manusia. Mereka banyak didapati
‘bermain-main‘ dengen kehidupan yang fana ini. Seakan kekuasaan Allah SWT
adalah invisible, hingga ia tak jua
bersungguh-sungguh dalam ketaatan. Tak bersungguh-sungguh memainkan peran
hinanya sebagai seorang hamba. Padahal tujuan penciptaan jin dan manusia
semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. #Aah, manusia banyak sekali
khilafnya.
Mulailah kini dengan
mempelajari peran kita sebagai hamba. Hayati dan maknai dengan kesungguhan. Sangat perlu jika
kita menjalani pengabdian dengan meneladani Rasulullah dan para sahabatnya. Beliau merupakan
contoh sempurna bagi peran hamba dalam mencapai ketaatan sejati. Yang senantiasa
menjalani kehidupan dengan kesungguhan, tak pernah bermain-main terutama dalam
beribadah, berdakwah, hingga berjihad.
Lihatlah Rasulullah. Saat
beliau tak pernah tinggalkan shalat malam, bahkan tak berhenti walau kakinya
bengkak. Saat beliau banyak berpuasa, bahkan saat jihad berlangsung. Saat setiap
harinya, tidak kurang dari 100 kali beliau ucapkan tobat. Bahkan dalam kondisi
terpeliharanya beliau dari dosa dan terjaminnya beliau masuki surga. #Aah, Beliau
khan memang manusia paripurna?
Jika itu alasannya,
lihat juga para sahabat. Manusia yang miliki naluri dan hajatul udhlawiyah yang sama dengan manusia kekinian. Mereka tak
pernah sia-siakan waktu dengan hal-hal yang bahkan dibolehkan (mubah), sehingga
paling tidak minimal sebulan sekali mereka isi dengan mengkhatamkan Al-Qur’an. Mereka
senantiasa berlomba- lomba dalam kebaikan. Mempelajari Islam dengan bertanya
kepada Rasulullah.
Ketika Rasulullah dan
para sahabat berdakwah, mereka juga tak pernah bermain-main. Mereka meretas
dakwah sebagai poros hidup dan ’jalan kematian’. Sebagian besar usia
mereka, harta, serta jiwa, mereka ikhlaskan dalam jalan dakwah demi menegakkan
kalimat-kalimat Allah. Hingga mati syahid adalah sebuah impian bersayap yang berusaha
untuk mereka gapai dengan berjihad. MasyaAllah! Tak tertamparkah kita?
Bagaimana dengan kita?
Sudahkan keseriusan menjalari deru napas kita? Ataukah kita masih mengisi hidup
dengan main-main? Tak akan menyesalkah kita bila datang waktunya kita
meninggalkan kehidupan?
Post a Comment