0

[Islamologi] Menyingkap “Kebersihan sebagian dari Iman“

Posted by Unknown on 07:48 in , ,
SONG OF THE DAY
Raihan - Iman Mutiara [ download ]

gambar google

Tahukah teman-teman bahwasanya kalimat “Kebersihan Sebagian dari Iman“ yang sering terpampang dalam daftar piket saat sekolah dasar dulu ternyata bukanlah hadits Nabi saw, namun hanya sekedar ungkapan atau kata mutiara yang baik atau islami.

Sejauh ini, memang kalimat “Kebersihan Sebagian dari Iman“ tak ada dalam literatur Islam yang ada, jika hanya sebatas pernyataan ungkapan ini hadits atau bukan. Namun jika ditinjau apakah ungkapan ini bersifat islami atau tidak, yup ungkapan ini memang islami. Lantas ada sebuah hadits berbunyi mirip,


Rasulullah bersabda, “Ath-thahuuru syatrul iimaan...“ (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)

Arti dari hadits tersebut adalah, “Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman...“. kata ath-thahuuru dalam hadits tersebut berarti bersuci (thaharah), bukan kebersihan, meskipun secara bahasa kata ath-thahuuru berarti kebersihan. Tetapi dalam ushul fiqih terdapat kaidah yang berbunyi: Al-Ashlu fi dalalah an-nushush asy-syar’iyah huwa al-ma’na asy-syar’iy (arti asal nash-nash syariah (Al-Qur’an dan As-Sunnah) adalah makna syar’i). Dengan kata lain hanya makna syariatlah yang dipakai untuk memaknai sebuah kata terhadap nash-nash syariah.

Konkretnya, secara bahasa sholat dimaksudkan sebagai do’a. Lantas ketika teman-teman telah berdo’a apakah berarti teman-teman telah melaksanakan sholat? Tentu tidak, karena terdapat makna syar’i atas sholat, yaitu serangkaian ibadah khusus yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam. Sedikit terang to kalo udah dikasih contoh? Mari lanjutkan.

Dari segi arti pun suci dan bersih memiliki perbedaan. Jika suci dimaksudkan sebagai keadaan tanpa najis dan hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil, pada badan, pakaian, tempat, air, dan sebagainya, sedang bersih adalah antonim dari kotor, yaitu keadaan sesuatu tanpa kotoran. Sesuatu yang kotor bisa saja suci. Sajadah yang lama tidak dicuci adalah kotor. Tapi tetap disebut suci selama kotoran yang menempel hanya sekedar debu atau daki, dan bukan najis layaknya kotoran.

Sesuatu yang bersih pun tak jua berarti suci. Seorang muslimah menjelang akhir datang bulannya bisa saja tubuhnya telah bersih tanpa noda karena mandi dengan menggunakan sabun anti kuman. Tapi selama dia tidak meniatkan mandi junub, muslimah tersebut tetaplah tidak suci.

Bisa kita simpulkan dari fakta di atas, bahwa suci atau bersuci berkaitan dengan keyakinan seorang muslim, yang sifatnya tidak universal. Mandi junub hanya terdapat dalam Islam tak ada duanya dan menjadi sesuatu yang istimewa bagi umat Islam. Sedang bersih atau kebersihan bersifat universal, tak ada kekhususan karena setiap orang mengakui keeksisannya.

Namun bukan berarti ungkapan “Kebersihan Sebagian dari Iman“ lantas bid’ah karena tidak ada sunnah yang menjadi pilar. Namun, ungkapan ini adalah baik dan didukung sebuah hadita yang menurut Iman Suyuthi berstatus hasan, yakni sabda Nabi SAW:
”Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi)

Jikalau sesuatu telah ada landasan Qur’an dan sunnahnya, maka amat baik tentunya jika kita bersegera melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari beberes.



0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.