1

[Dialogue] Psikopatkah dirimu?

Posted by Unknown on 16:18 in , ,
Rabu lalu aku menghadiri sebuah seminar. Agaknya seminar ini sedikit membuatku bosan hingga aku asyik mengobrol dengan teman disebelahku #JanganDicontoh

E          : “Nisya, aku punya empat buah pertanyaan yang dapat mengungkapkan apakah kamu termasuk kategori psikopat atau ngga.“

Nisya   : “Tapi aku ngga pernah punya niat untuk membunuh. Lagian emang kebukti gitu?“

E          : “Pertanyaan ini itu pertanyaan yang bocor dari seorang psikolog. Psikolog suka memberikan pertanyaan ini jikalau ada penjahat yang menurut mereka psikopat. Dari beberapa pertanyaan yang bocor cuma empat.“

Nisya   : “Apa aja E pertanyaanya?“

E          : “Pertanyaan pertama; kamu adalah seorang pembunuh yang ingin membunuh seseorang. Tiba-tiba seseorang tersebut melarikan diri ke dalam sebuah lemari dan mengunci dirinya. Kamu dalam posisi tahu Sya, persembunyiannya. Apa yang akan kamu lakukan?“

Nisya   : “Ngeri ya pertanyaannya E. Ehmm, aku bakal nyari benda buat ngebuka paksa lemari itu dan langsung aku bunuh. #BerharapCemas

E          : ”Kamu lulus. Kamu bukan psikopat. Kalo kamu seorang psikopat maka kamu bakal nunggu sebentar sampai orang yang kamu bunuh merasa aman dan membuka pintu dengan sendirinya. Dan saat itu kamu langsung membunuhnya.

Nisya   : ”Ngeri…. Lanjut E.”

E          : ”Pertanyaan kedua; kamu tinggal di apartemen tingkat paling atas. Pada saat kamu sedang memandang ke bawah ada seorang pembunuh yang sedang melakukan aksi pembunuhan. Tiba-tiba mata kalian ―kamu dan pembunuh― bertemu. Kira-kira apa yang dilakukan si pembunuh saat melihat kamu?

Nisya   : ”Si Pembunuh sedang melotot ke aku E.”

E          : “Salah Sya. Eh, maksudnya kamu bukan psikopat ding. Kalau kamu psikopat kamu akan jawab si Pembunuh itu akan tetap melotot ke kamu dan akan menghitung lantai satu-persatu hingga pembunuh itu tau kamu dilantai berapa. Sambil tersenyum padamu.”

Nisya   : ”Lanjut E. Bulu kuduk aku udah berdiri. Brrr.”

E          : ”Pertanyaan ketiga; ada anak kecil yang diberikan hadiah bola dan sepeda oleh ayahnya. Tapi tidak seperti anak-anak kebanyakan, anak kecil tersebut malah menolak hadiah dari Sang Ayah. Menurut Nisya kenapa anak itu menolak hadiahnya?”

Nisya   : ”Karena ngga suka. Salah khan E?” #BerharapCemas

E          : ”Iya Sya salah. Karena seorang psikopat akan berpikir bahwa anak itu ngga punya kaki.“

Nisya   : “Aku jadi penasaran. Apa jawaban setiap psikopat selalu sama?”

E          : ”Iya Sya. Karena temen aku yang juga diajuin pertanyaan si anak dan si bapak ini, ngejawab karena kakinya buntung.”

Nisya   : “Oke. Pertanyaan terakhir E.“

E          : ”Pertanyaan terakhir tempatnya di pemakaman; ada anak kembar bernama Martha dan Bertha yang menghadiri pemakaman Ibunya yang meninggal. Kemudian mereka bertemu dengan seorang laki-laki tampan dan langsung suka. Esoknya Bertha ditemukan meninggal terbunuh yang ketika ditelusuri Marthalah pembunuhnya. Kira-kira kenapa Martha membunuh Bertha?

Nisya   : ”Mungkin karena cowok tampan tadi lebih suka Bertha. Makanya Martha jadi kalut.”

E          : ”Salah. Coba deh pikir, Martha ketemu cowoknya dimana? Di pemakaman khan Sya? Berarti untuk ketemu si cowok lagi, harus ada pemakaman selanjutnya.”

Nisya   : ”Cukup E. Aku ngerasa serem banget denger jawaban pertanyaan ketiga sama keempat. Untung aja aku ngga ada jiwa psikopatnya. Haha. Tapi aku juga ngga mau ngebunuh orang kali E.”


Komentar:
Saat aku mendapat pertanyaan ini, sebenarnya ada rasa tidak percaya. Tapi semalam, saat aku bertanya pada teman yang studi di psikologi. Ia mengaamiini pertanyaanku. Pertanyaan itu memang ada dan benar mampu mengindikasikan seseorang itu psikopat atau tidak dari jawabannya. Jawabannya memang tidak selalu sama, tapi sangat dekat maknanya. Seperti teman E yang menjawab “kaki buntung“ sama dengan “tak punya kaki“.

Seorang psikopat untungnya belum pernah aku jumpai kecuali dalam film-film. Dalam sebuah film yang aku tonton, the villainnya adalah seorang psikopat. Jika tersenyum saja ia begitu mengerikan. Dan ia begitu menikmati proses pembunuhan yang ada. Menyiksa sedikit demi sedikit hingga akhirnya nyawanya tak ada lagi. Ia beranggapan bahwa dunia ini sudah banyak diisi dengan manusia tak berguna. Manusia yang seperti serangga. Jika serangga tersebut menghalangi jalannya. Tak ada lagi yang harus ia lakukan kecuali dengan membunuhnya. 

Bergidik.

1 Comments


Jawaban teteh tentang mainan bola dan sepeda itu "karena dia anak perempuan, maunya boneka" :D

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.