[Catatan Harian] Kuasa

SONG OF THE DAY

Maher Zain - Paradise [ download ]

gambar google

Fenomena kebahasaan sebenarnya selalu berserakan dalam kehidupan kita. Hanya saja, tergantung pada diri kita bagaimana mata kita jeli melihat fenomena kebahasaan tersebut. Karena setiap fenomena mampu menjadi hal yang menarik jika kita melihat dari sudut pandang berbeda walaupun hal tersebut sangat sederhan. Jauh dari kompleksitas. Dan tentunya bisa menjadi bahan judul skripsi.

Rabu lalu adalah pertama kalinya dalam semester ini kami berdiskusi kembali dengan dosen inspiratif. Mata kuliah ini bernama Diskursanalyse. Sedikitnya yang kupahami terkait mata kuliah ini adalah bagaimana kita tidak memandang teks sebagai sebuah teks semata. Tetapi juga harus melihat konteks yang melatarbelakanginya.

Sebuah teks sendiri ternyata memiliki kuasa yang dipercikkan oleh sang penguasa teks. Oleh karena itu, konteks sangat menentukan bagaimana produksi akhir sebuah teks. Disamping, interpretasi para pembaca terhadap bagian-bagian kosong yang sengaja dibuat oleh penguasa teks.

Kuasa memang sangat penting terutama dalam pembentukan identitas. Misalnya saja, ketika kita ingin membeli air mineral kemasan. Maka secara alami, otak kita akan bertumpu pada sebuah merek dagang. Sebut saja namanya AQUA. Contoh lainnya adalah sebutan merek INDOMIE untuk segala jenis mie instan.

Inilah yang disebut dengan kuasa yang mampu membentuk kekhasan identitas. Hal ini mengalir begitu saja laksana sebuah doktrin. Dan mau tak mau, mampu tak mampu, masyarakat akan selalu berhubungan dengan sebuah kuasa dalam lingkungannya.

Sayangnya berbeda halnya dengan Islam yang seharusnya memiliki kuasa penuh akan kaum muslim dunia. Fenomena kekinian, kuasa Islam seakan tergantikan dengan kuasa-kuasa yang dibentuk oleh manusia. Termasuk adanya distorsi-distorsi yang menyembunyikan kuasa yang sebenarnya. Membentuk identitas baru bagi kaum muslim dunia.

Teroris. Nihil toleransi. Suku barbar. Koruptor. Dan lainnya yang tak mampu kusebutkan satu-persatu. Tentu identitas yang tersemat dalam kaum muslim miliki penguasa di belakangnya yang mempropagandakan dengan sukses. Aku tak tahu kuasa atas kejelekan Islam akan berlanjut hingga kapan.

Kaum muslimin tentu lebih tahu atas kebenaran identitas Islam dan kapasitas kita pula untuk mengembalikan kuasa atas Islam, serta memperbaiki segala identitas yang keliru.