0
[Percikan] Upgrading
Posted by Unknown
on
07:17
in
dakwah,
halal haram,
harapan,
keimanan,
pengemban dakwah,
perbuatan,
percikan
SONG OF THE DAY
Raihan - Iman Mutiara [ download ]
Jangan hanya
organisasi saja yang diupgrade setiap
bulan bahkan mingguan. Karena diri kita juga harus diupgrade seperti anjuran Allah swt dalam firmannya:
“Wahai orang-orang
yang beriman, berimanlah..!” (QS an-Nisa: 136)
Ibnu Katsir
menafsirkan ayat tersebut bukan sebagai tahshil
al-hashil (yakni agar mereka beriman; padahal mereka sudah termasuk ke
dalam orang-orang yang beriman), tetapi terkait dengan takmil al-kamil (yakni agar orang-orang yang beriman tersebut
menambah sempurna iman yang telah ada).
Penafsiran ini tampak
sesuai dengan ucap Rasulullah: “Jaddidu
dinakum/imanakum (Perbaharuilah agama/iman kalian)” (HR at-Tirmidzi dan
Ahmad).
Oleh karena itu, upgrade iman itu penting, agar iman yang
ada pada diri ini laksana kurva yang terus menggapai puncak. Cakep bener. Terlebih
lagi, jika label pada diri kita adalah label pengemban dakwah dan penjaga Islam
terpercaya. Sudah sebuah hal yang wajar semestinya untuk setiap hari mengupgrade iman. Karena terkadang,
kesibukan kita dalam agenda dakwah (baca: mengurusi urusan umat), juga peran
kita yang lain ―mencari nafkah, mengurusi rumah tangga, dan belajar― membuat
kita lupa mengurusi “kalbunya”. Jika terus menerus kalbunya dibiarkan terlantar, maka
yang ada noda dalam hati semakin mewarnai. Titik demi titik, hingga menjadi
hitam pekat akibat dosa-dosa kecil dan berbagai kelalaian yang tidak terasa
sering dilakukan.
Imam Ghazali pernah berucap, bahwa kalbu manusia laksana
cermin. Manusia akan mempu bercermin jika kalbunya putih lagi bersih. Sebaliknya,
hati kita tak akan bisa lagi digunakan untuk bercermin dan mengevaluasi diri. Lantas
kepekaan spiritual pun lenyap tak terasa. Hukum syara tak lagi jadi perhitungan
dalam berbuat. Perkara wajib dilalaikan, perkara sunnah tak lagi dikerjakan,
perkara mubah semakin sering dikerjakan, bahkan sampai menghantarkannya pada
perkara-perkara makruh yang berujung keharaman. Naudzubillah.
Lantas, kini tak terhitung lagi tumpukan atas
maksiat-maksiat kecil yang tak sadar dilakukan hanya karena ia abaikan
kalbunya. Aktivitasnya tidak lagi berruh,
dakwahnya pun terseok-seok. Dalam kondisi demikian, boleh jadi seorang
pengemban dakwah menjadi hanya banyak berkata-kata tak berguna, makan secara
berlebihan, banyak tidur dan bermalas-malasan, bahkan melalaikan aktivitas
berdakwah.
Jika ciri-ciri ini menempel padamu, jangan biarkan ia
melekat semakin kuat. Segeralah move
on dan upgrade iman. Banyak cara
bisa kita lakukan untuk mengatasi kondisi ini: ziarah kubur sebagai pengingat
akan kematian, bersilah ukhuwah dengan orang-orang shaleh, membaca sirah
nabawiyyah dan kisah heroic umat Islam, meningkatkan porsi ibadah, berkhalwat dengan Allah, memperbanyak
bacaan Al-Qur’an serta pengamalannya, hingga bersedekah lebih banyak dan lebih
tersembunyi dari sebelumnya.
Sebelum
step demi step dilaksanakan, ikhlaskan semua apa yang kita lakukan hanya untuk
Allah bukan demi yang lain. Jika kebulatan tekad telah terasa, maka
insyaAllah, iman kita akan terupgrade
terus menerus dan otomatis. Dan kurva keimanan kita akan terus meningkat tanpa
lelah hingga mencapai keimanan seutuhnya. Cakep bener.
Post a Comment