0

[Percikan] Esensi Sholat Berjamaah

Posted by Unknown on 07:27 in , , ,
SONG OF THE DAY
Ar-Royyan - Shalatlah [ download ]

gambar google

Rasulullah saw. pernah berucap:
“Jika seseorang berwudhu dengan sempurna, lalu pergi untuk shalat berjamaah, maka tidaklah dia mengayunkan langkahnya melainkan bagi setiap ayunan langkahnya Allah SWT mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu keburukan…(HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’I dan Ibn Majah)

Banyak hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sholat berjamaah di masjid bagi seorang muslim. Aktivitas sholat berjamaah senantiasa diajarkan oleh Rasulullah, para sahabat, dan generasi setelah beliau. Rasulullah adalah contoh yang tak pernah absen melaksanakan sholat berjamaah. Bahkan ketika hamper wafat, dan sebelumnya beberapa kali pingsan, beliau tetap berupaya untuk sholat berjamaah di masjid walau dalam keadaan dipapah oleh Abbas ra. dan tak bisa mengimami sebagaimana biasanya hingga Abu Bakar pun menggantikan posisinya sebagai imam sholat.


Esensi sholat berjamaah dalam hadits di atas tentu sangat menggiurkan bagi kaum muslim yang tujuan jangka panjangnya adalah syurga. Boleh jadi seringkali kita sangat mengusahakan hal-hal yang berhubungan dengan duniawi sedang tak bersungguh-sungguh dalam perkara akhirat. Padahal, keuntungan akhirat adalah abadi dan tak ternilai, sedang sebesar apapun keuntungan duniawi, ia takkan kekal dan masih bisa dihitung.

Pun ketika sholat berjamaah kita laksanakan, sebagaimana disebutkan dalam hadits, para malaikat ikut meng’aamiin’kan setiap surat Al-Fatihah selesai di baca, juga saat do’a dipanjatkan setelah sholat usai.

Jika Rasul adalah contoh yang sangat jauh terjangkau. Maka contohlah Muhammad bin Samma’ah, seorang ulama shalih terkenal. Beliau sangat menjaga shalat berjamaah hingga menjelang wafatnya pada usia 103 tahun. Dalam usia senjanya, beliau masih mampu menunaikan shalat sunnah puluhan rakaat setiap harinya. Beliau pernah berkata, “Selama 40 tahun saya tidak pernah ketinggalan takbir yang pertama bersama imam dalam shalat berjamaah. Hanya sekali saya ketinggalan mengikuti takbir yang pertama, yaitu saat ibu saya wafat, karena saya sibuk mengurus jenazah beliau.“ (Al-Kandahlawi, Fadha’il al-A’mal, hlm.47)

Memang, sholat berjamaah merupakan ibadah sunnah, namun termasuk sunnah yang diutamakan. Rasulullah bahkan mencela bagi yang tidak menunaikan. “Siapa saja yang mendengar seruan azan (di masjid), tapi tidak memenuhinya tanpa suatu uzur pun, maka sholat yang dikerjakannya (di rumah) tidak akan diterima.“ Para sahabat bertanya, “Apa uzurnya?“ Jawab beliau, “Ketakutan dan sakit.“ (HR Abu Dawud dan Ibn Hibban)

Dengan hadits bernada ‘keras‘ di atas, wajarlah jika sebagian sahabat dan generasi salaf memandang sholat berjamaah di masjid wajib bagi mereka yang kebetulan tinggal di rumahnya, dan meninggalkannya adalah haram. Imam Hanafi, misalnya, berpendapat bahwa orang yang shalat sendirian di rumah, dan tidak berjamaah di masjid, maka meski shalatnya sah, ia tetap berdosa.

Maka, jika keutamaan ini tidak kita raih sekarang. Lantas kapan lagi? Apakah kaum muslim sanggup menahan dosanya?

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.