0
[Dialogue] Arsitek
![]() |
www.infobdg.com |
Anisa:
Arsitek tuh berasa Tuhan, berasa yang paling tau rancangan terbaik buat
manusia. Yang paling tau dan yang terbaik ya, yang ngejalanin sendiri.
Cina: Jenius!
Emang arsitek tuh berasa Tuhan, makanya ngga kepikiran kalo ada rancangan yang lebih
baik.
Komentar:
Waktu nonton film cin(T)a pertama kali, pas masih
polos terkait pluralisme, jadi ya… biasa aja efeknya. Tapi pas udah nonton
kedua kali, dimana saya sudah tidak buta-buta amat, film ini sangat
menggelitik.
Dari dialog di atas saja, saya tidak setuju dengan
penyamaan arsitek dengan Tuhan. Very
different lah dan sama sekali tidak bisa disamakan. Dan frasa “berasa yang
paling tau” itu agak ganjil. Artinya Tuhan hanya “merasa” paling tau, bukan
Tuhan yang memang Maha Tahu. See the
different? Permainan kata banget.
Selanjutnya, saat
tokoh Anisa mengatakan bahwa, “ Yang paling tau dan yang terbaik ya, yang
ngejalanin sendiri.”, saya juga tidak setuju. Karena baik dan buruk menurut
manusia itu relativ, sejalan dengan saat manusia mengartikan bahagia atau tidak
bahagia, yang cenderung sebatas materi. Oleh karena itu aturan Allah hadir dan
menyatukan perbedaan yang ada, menjadikan baik dan buruk, bahagia dan tidak
bahagia menjadi jelas. Tidak kabur. Kepastian menurut syara inilah yang akhirnya
menjadikan adanya keadaan saling menasehati. Karena Islam yang memanusiakan
manusia.
Post a Comment