0
[Percikan] Berpikir dengan Positif
![]() |
www.indospiritual.com |
Apakah kalian mengenal Masaru Emoto? Saya pikir banyak yang
tidak mengetahuinya. Lagipula, apalah arti sebuah nama? #nyindir. Tapi pasti
tau dong tentang The hidden message in
water? Atau kita harus menyebutnya dengan The God’s messages in water?
Iya betul, Masaru
Emoto adalah seorang peneliti air dari negri sakura. Beliau adalah orang hebat
yang telah berhasil menemukan bahwa sesungguhnya air dapat bereaksi terhadap
ucapan dan tulisan, sesuai dengan isi ucapan atau tulisannya. Juga bereaksi
tergantung perasaan manusia disekelilingnya.
Dengan menggunakan
lensa mikroskop khusus hasil ciptaannya, kita mampu melihat bahwa partikel kristal
air terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan” apabila mendapat reaksi positif
disekitarnya. Seperti saat kita mengucapkan kata terima kasih atau syukur. Atau
dengan perasaan yang gembira atau bahagia.
Namun partikel kristal
air terlihat menjadi “buruk” dan “tak beraturan” apabila mendapat reaksi negative
disekitarnya. Seperti saat kita mengucapkan kata-kata bentakan atau makian. Keluhan
atau pesemisme. Atau kesedihan dan bencana.
Hebatnya, bentuk air
ini tetap berlaku positif dan nagatif walau diucapkan dengan bahasa yang
berbeda. Pantas saja, ada air yang dapat mengobati hanya dari air biasa yang
diberi sentuhan do’a-do’a dan harapan kesembuhan.
Masaru Emoto pernah
memaparkan dalam sebuah konferensi, “Sesungguhnya apa yang saya temukan itu
adalah sebuah keajaiban. Sepertinya melalui air, Tuhan ingin mengirimkan
pesan-pesan tersembunyi kepada umat manusia.
Bayangkan bahwa kita
telah mendapatkan bukti secara ilmiah bahwa air bisa merespon hal-hal positif
ataupun negatif yang diterimanya, baik melalui kata-kata, tulisan, perlakuan,
maupun pikiran. Begitu pula dengan tubuh manusia, dimana rata-rata 70% tubuh
manusia dewasa terdiri atas air. Sebelumnya, ketika manusia masih berbentuk
janin, 99%nya adalah air. Ketika kita dilahirkan hingga beranjak dewasa, 90%nya
adalah air. Dan setelah mencapai usia tua, 50%nya adalah air. Maka manusia dari
awal hingga akhir hayatnya merupakan makhluk yang sebagian besar terdiri dari
air.”
Artinya, tubuh manusia
juga layaknya air yang bereaksi positif dan negatif. Hanya saja, jika kita
mengevaluasi perilaku manusia kekinian, lebih sedikit rasanya kaum manusia
dengan perilaku positif. Oleh karena itu, patut rasanya manusia untuk tetap
berpikiran dan berucap kata-kata positif dan penuh semangat. Termasuk di
dalamnya do’a dan harapan. Kami, kaum muslim, menyebutnya husnudzan. Berbaik sangka.
Hanya saja, mungkin
akan banyak kerikil dan batu-batu tajam demi terciptanya manusia yang positif
akibat sistem dan lingkungan yang membentuk kita kekinian sudah jauh dari
kebaikan atas manusia. Jauh akan fitrah manusia. Karenanya, menjadi pribadi
yang positif sendirian bukanlah sebuah kebijaksanaan. Katakanlah kebaikan bukan
pada diri kita sendiri, katakana juga pada sekelilingmu. Katakan juga pada
dunia. Dengan kepositifan tsaqofah
Islam. Dengan hikmah dalam dakwah.
Post a Comment