0
[Percikan] Saudaraku, Kan Kusebut Namamu dalam Do‘a
SONG OF THE DAY
Fika - Do'a Kalbu [ download ]
![]() |
gambar google |
Rasulullah saw
bersabda, “Apabila seorang muslim mendo’akan kebaikan untuk saudaranya (sesama
muslim) yang berjauhan, maka malaikat mendo’akan (orang yang berdo’a) pula: “Semoga
engkau memperoleh kebaikan juga.“ (HR. Muslim dari Abu Darda‘ ra)
Pada suatu hari di negri antah berantah, hiduplah pemuda berusia
20 tahun yang sehari-hari bekerja serabutan. Pemuda tersebut selayaknya kurir. Ia
bekerja dengan membawa dagangan yang dititipkan padanya untuk diantarkan sampai
ke negeri tetangga. Sesekali, pemuda tersebut mengambil waktu sejenak demi
mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan panjangnya.
Suatu ketika saat pemuda tersebut tengah berisitirahat di
bawah pohon rindang, ia bertemu dengan seorang kakek tua yang menghampirinya. Kakek
tersebut menawarkan dagangannya berupa kain sutra kepada pemuda tersebut. Sebuah
kain sutra tentu tak bermanfaat bagi pemuda sepertinya. Namun begitu, melihat
Sang Kakek yang tua, timbul keinginan demi menolongnya. Sayangnya, ia pun tak
memiliki uang. Maka pemuda itu pun meminta maaf tak dapat membeli dagangan
kakek tersebut sembari mendo’akan kelarisan dagangannya.
Pemuda itupun melanjutkan perjalanan panjangnya. Di tengah
perjalanan, pemuda kembali dipertemukan dengan sepasang suami istri yang sedang
bersantai di teras rumahnya. Sang suami menghentikan jalannya dan hendak
membeli barang yang akan diantarkan sang pemuda.
Bisa saja ia berbuat jahat dengan menjual barang yang ia
bawa. Namun pemuda tersebut tetap jujur. Ia menolak baik-baik dan kembali
mendo’akan agar sang suami mendapatkan barang yang lebih baik.
Tak terasa, perjalanan
panjang tinggal ia lewati sedikit lagi. Sebentar lagi, ia akan tiba di tempat
yang ia tuju. Rasa lelah akhirnya terbayar sudah. Setelah mengantar barang,
Fulan mendapatkan upah yang telah dijanjikan. Tidak hanya itu, melihat fulan
yang kelelahan, menimbulkan rasa iba pada diri saudagar tersebut. Lantas pemuda
tersebut diberi tempat istirahat dan hidangan mewah untuk ia santap. Ia juga
ditawarkan untuk bekerja di tempat saudagar tersebut. Pemuda itu pun sangat
bersyukur dan kembali melantunkan do’a agar kebaikan sang Saudagar dibalas
berlipat ganda oleh Yang Maha Kuasa.
Tahukah teman-teman?
Saat kita menyebutkan nama saudara kita dalam do’a,
kelihatannya kita merugi karena belum tentu saudara kita pun melantunkan do’anya
demi kita. Namun matematika dunia berbeda dengan hitung-hitungan Sang Pemilik
Dunia ini.
Saat pemuda bertemu sang kakek dan mendo’akannya. Malaikat
pun ikut mendo’akan pemuda tersebut. Begitu juga saat sang pemuda bertemu dan
mendo’akan seorang suami dan saudagar kaya. Malaikat pun mengaamiini dan mendo’akan
sang pemuda.
Sayyidah Fatimah ―putri kesayangan Rasulullah saw― pun
telah mencontohkan untuk menyebutkan kaum muslim dalam setiap do’a. Kebiasaan tersebut
membuat Hasan bin Ali tergelitik untuk bertanya, “Ya Ummi, aku mendengarkan do’amu,
tetapi mengapa tak satu pun do’a yang kau panjatkan untuk dirimu sendiri?“
Fathimah menjawab dengan lembut, “Nak, do’akan dulu
tetanggamu karena ketika para malaikat mendengarkanmu mendo’akan tetanggamu,
niscaya mereka akan mendo’akanmu. Adakah yang lebih baik daripada do’a para
malaikat yang dekat dengan Allah, Tuhan kita?“.
Bahkan Rasulullah yang dalam do’anya pasti selalu
diijabah pun pernah meminta dido’akan oleh Umar bin Khattab ra. Diriwayatkan dalam
hadits, suatu ketika Umar ra meminta izin kepada Rasulullah saw untuk pergi
menjalankan umrah. Beliau mengizinkan seraya bersabda, “Wahai saudaraku,
janganlah engkau lupakan kami dalam do’amu.“ Menanggapi permintaan Nabi saw
tersebut, Umar berkomentar, “Itu adalah suatu ungkapan yang sangat
menggembirakan saya. Dan ungkapan itu lebih berharga bagiku daripada dunia.“
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Post a Comment