0

[Percikan] Think Allah

Posted by Unknown on 20:08 in , , , ,
SONG OF THE DAY
Sohib - Allahlah Tuhan Kita [ download ]
gambar google
 Aku mengenal seseorang yang apabila ia berjalan, bibirnya selalu basah melantunkan tasbih, tahmid, dan takbir, Sedang ujung ibu jarinya selalu berkaitan dengan ruas-ruas jarinya yang lain. Dimanapun dan kapanpun, ingatannya selalu tertuju pada-Nya“


Jika melihat fenomena anak muda kekinian yang sulit move on tapi mudah galau, mungkin penyebab utamanya adalah jauhnya mereka dari dzikirullah (mengingat Allah). Si anak muda lebih sering mengaitkan hati mereka pada dunia yang tampak sparkling hingga lupa Si Pemilik kehidupan yang mencipta dengan sempurna maksimal. Padahal, dzikrullah adalah amalan yang paling utama di sisi Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah:
“Maukah aku kabari kalian suatu amal yang paling baik dan paling suci di sisi Tuhan kalian, yang paling meninggikan derajat kalian di sisi-Nya...?“ “Tentu saja,“ jawab para sahabat. Beliau lalu berkata, “Zikrullah (mengingat Allah)“ HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibn Majah

 Bayangkan, kala manusia sedang jatuh cinta, ia pasti akan memikirkannya setiap saat dan rindu ingin berjumpa setiap hari, hingga bisa jadi membutakan hatinya. Maka cintai Allah SWT juga dengan mengingatnya setiap saat. Jika cinta kepada manusia mampu pudar seiring berlarinya waktu, maka cinta Allah SWT kepada hambanya akan semakin besar, bahkan lebih besar dibanding usaha seorang hamba demi mencinta-Nya. Sungguh tidak akan merugi jika manusia senantiasa berdzikir pada-Nya.
Berdzikirlah dengan lisanmu. Yaitu dengan memperbanyak melafalkan kalimat-kalimat thayyibah seperti istighfar, tasbih, tahmid, takbir, tahlil dll. Perbanyak, artinya kalimat-kalimat ini tak harus dilafalkan saat seusai sholat saja. Tapi setiap saat untuk membunuh waktu luang yang terbuang percuma.
Berdzikirlah juga dengan qalbu (hati, akal), yakni dengan senantiasa memperbanyak tafakur (berpikir), merenung, dan introspeksi diri. Memperbanyak berpikir akan menambah seseorang semakin menyadari keterbatasannya. Maka menjadikannya semakin merunduk seperti padi. Rendah diri. Merenung akan membuat seseorang menyadari bahwasanya manusia tak luput dari khilaf dan dosa. Dan introspeksi diri akan merefresh seseorang untuk terus memperbaiki diri dan semakin dekat pada-Nya.
Di antara bagian dari tafakur adalah dengan menghadiri majelis-majelis ilmu, terutama majelis yang mampu melejitkan valensi diri. Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda:
“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka berhentilah dan masuklah ke dalamnya.“ Para sahabat bertanya, “Apakah taman surga itu, wahai Rasulullah?“ Beliau menjawab, “Majelis-majelis dzikir.“ HR. At-Tirmidzi dan Ahmad

Majelis dzikir yang dimaksud bukan secara eksplisit yaitu majelis yang di dalamnya sedang melisankan kalimat-kalimat thayyibah, namun majelis ilmu yang membahas mengenai masalah fiqih (praktis) dan syariah secara keseluruhan sehingga ia paham betul akan halal-haramnya sebuah perbuatan. Dengan begini, setiap muslim akan senantiasa terikat dengan syariah Allah dalam setiap kehidupannya dan mengaplikasikan dalam perbuatannya.
Inilah yang disebut dzikir dengan perbuatan, dan merupakan dzikir yang paling utama. Dzikir dengan lisan adalah amalan sunnah yang hanya tersemat untuk diri kita, dan dzikir dengan kalbu adalah bagian dari thalab al-‘ilmi yang memang diwajibkan. Sedang dzikir dengan perbuatan menyempurnakan dzikir lisan dan kalbu. Dengan perbuatan, terdapat indikasi bahwa pelakunya sudah mengamalkan lagi melaksanakan aturan-aturan yang telah Allah buat dalam bentukan amal hasan (terpuji). Ia mampu menahan diri dari hal-hal yang haram dan bersegera menjalankan ketaatan.

Dan ketiganya mutlak untuk diamalkan dalam kehidupan kita sebagai seorang muslim. Dzikir juga merupakan tanda syukur atas apa yang telah Allah SWT curahkan demi hamba-Nya. Ketiganya pun harus dilaksanakan seiring sejalan. Bahwa ucap harus sesuai dengan pengamalan. Ada saatnya, bibir kita mampu basah dengan kalimat-kalimat thayyibah, langkah kaki pun senantiasa berpijak pada majelis ilmu, namun tak berefleksi pada amal hasan. Kita masih saja sombong demi tebang pilih, bahkan menolak syari’atnya. Semoga kita terlepas dari cerminan muslim yang kotor dan beralih menjadi muslim yang bersih maksimal.

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Catatan Kecil Untuk Dunia All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.